"Passion saya terbesar itu bikin film. Saya enggak suka akting sebenarnya, saya lebih senang di belakang panggung, tapi entah kenapa saya dapat kesempatan oleh Allah untuk berada di panggung," ucap Ine kepada Antaranews, Kamis (27/9) malam.
"Saya cinta dunia panggung, tapi passion saya bikin film, di belakang layar. Mungkin bikin film dua tahun lagi. Tahun depan saya masih ingin menjajal kemampuan keaktoran saya," tambahnya.
Ine saat ini tengah menjalani proses syuting film garapan sutradara Hanung Bramantyo yang berjudul "Bumi Manusia". Di film yang diaptasi dari buku tetralogi karya Pramoedya Ananta Toer itu, Ine memerankan karakter Nyai Ontosoroh.
"Nyai Ontosoroh ini karakter impian saya sejak dulu. Saya jarang banget nerima tawaran film industri, sok sok idealis gitu. Tapi begitu tawaran Nyai Ontosoroh ini datang, dan saya merindukan karakter ini sudah lama. Ya sudah akhirnya terjadi juga saya main di film ini," bebernya.
Baca juga: Ine Febriyanti akhirnya berjodoh dengan Nyai Ontosoroh
Selain itu, perempuan yang pernah meraih penghargaan sebagai Pemeran Utama Wanita Terpuji pada Festival Film Bandung 2016 untuk perannya di film Nay ini, juga baru saja menyelesaikan rangkaian tur workshop dan pentas teater monolognya yang bertajuk "Tjut Nyak Dhien".
Pertunjukan yang dimulai sejak April dan berakhir pada awal September 2018 itu diselenggarakan di 10 kota, yaitu Gianyar, Makassar, Solo, Surabaya, Kudus, Tasikmalaya, Cirebon, Bandung, Medan dan Padang Panjang.
Baca juga: Ine monologkan "Cut Nyak Dien" di Surabaya
Saat ini Ine memutuskan untuk beristirahat sejenak, sambil mempersiapkan repertoar baru untuk pertunjukan seni berikutnya. "Kemarin ada wacana agar Tjut Nyak Dhien yang dipentaskan lagi. Tapi kalau Tjut Nyak Dhien terus saya pikir bukan saya saja yang main, tapi saya menyutradarai saja," ucap Ine.
Ine terakhir kali menggarap film pada 2012 lalu, lewat karya berjudul "Selamat Siang,Risa!". Film pendek itu merupakan salah satu segmen dari film omnibus "Kita Versus Korupsi". (Editor : Ida Nurcahyani).