Pemegang saham Facebook minta Zuckerberg mundur
Kamis, 18 Oktober 2018 10:58 WIB
CEO Facebook, Mark Zuckerberg saat menghadiri sidang Kongres Amerika Serikat terkait kebocoran data 87 juta pengguna Facebook. (REUTERS/Aaron P. Bernstein)
Jakarta (Antaranews Jateng) - Empat pemegang saham publik pada Facebook Inc di Amerika Serikat meminta CEO Mark Zuckerberg mundur sebagai pimpinan karena terlibat banyak skandal.
“Proposal ini akan membuat kami bisa memaksakan percakapan di rapat tahunan hingga berlanjut ke pengadilan untuk pendapat publik,” kata Bendahara Rhode Island State, Seth Magaziner, dikutip dari Reuters.
Dia berpendapat permintaan itu layak diajukan guna menarik perhatian Facebook terkait masalah yang mereka hadapi dan cara mengatasinya.
Di sisi lain, Facebook menolak berkomentar.
Proposal, yang bertujuan untuk dibicarakan pada pertemuan tahunan para pemegang saham pada mei 2019, meminta direksi membentuk badan independen guna memperbaiki pengawasan, menyusul kontroversi yang merusak reputasi Facebook, antara lain membagikan informasi pengguna tanpa izin, penyebaran berita palsu dan campur tangan asing dalam pemilu AS.
Bendahara Illinois State, Michael Frerichs dalam sebuah wawancara berpendapat badan indpenden ini mungkin tidak bisa mengatasi semua isu, namun “mungkin akan mengurangi masalah dan sedikit penurunan harga saham” perusahaan tersebut.
Magaziner dan Frerichs menjadwal untuk bertemu dengan lebih banyak investor Facebook untuk meminta dukungan.
Terhadap permintaan yang diberi nama resolusi 2017, Facebook berpendapat badan independen dapat “menimbulkan ketidakpastian, kebingungan dan tidak efisien dalam direksi, manajemen dan relasi”.
Zuckerberg, menurut berkas pada April lalu, memiliki hak suara sebesar 60 persen.
“Proposal ini akan membuat kami bisa memaksakan percakapan di rapat tahunan hingga berlanjut ke pengadilan untuk pendapat publik,” kata Bendahara Rhode Island State, Seth Magaziner, dikutip dari Reuters.
Dia berpendapat permintaan itu layak diajukan guna menarik perhatian Facebook terkait masalah yang mereka hadapi dan cara mengatasinya.
Di sisi lain, Facebook menolak berkomentar.
Proposal, yang bertujuan untuk dibicarakan pada pertemuan tahunan para pemegang saham pada mei 2019, meminta direksi membentuk badan independen guna memperbaiki pengawasan, menyusul kontroversi yang merusak reputasi Facebook, antara lain membagikan informasi pengguna tanpa izin, penyebaran berita palsu dan campur tangan asing dalam pemilu AS.
Bendahara Illinois State, Michael Frerichs dalam sebuah wawancara berpendapat badan indpenden ini mungkin tidak bisa mengatasi semua isu, namun “mungkin akan mengurangi masalah dan sedikit penurunan harga saham” perusahaan tersebut.
Magaziner dan Frerichs menjadwal untuk bertemu dengan lebih banyak investor Facebook untuk meminta dukungan.
Terhadap permintaan yang diberi nama resolusi 2017, Facebook berpendapat badan independen dapat “menimbulkan ketidakpastian, kebingungan dan tidak efisien dalam direksi, manajemen dan relasi”.
Zuckerberg, menurut berkas pada April lalu, memiliki hak suara sebesar 60 persen.
Pewarta : ANTARANEWS
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Pakar : Google, Facebook, dan Twitter terancam diblokir tunjukkan ketegasan pemerintah
18 July 2022 13:16 WIB, 2022
Pakar sebut human error penyebab Facebook, WhatsApp, dan Instagram down
05 October 2021 18:33 WIB, 2021