FA didesak ubah pendekatan keras, Sturridge dituduh terlibat perjudian
Kamis, 15 November 2018 9:00 WIB
Penyerang Daniel Sturridge berpose dengan seragam West Bromwich Albion usai menuntaskan kepindahannya dari Liverpool berstatus pinjaman hingga akhir musim 2017-2018. Sturridge dituntut FA atas tuduhan melanggar aturan keterlibatan perjudian saat ia berseragam West Brom. (www.wba.co.uk)
Jakarta (Antaranews Jateng) - Mantan pesepak bola Joey Barton mendesak asosiasi sepak bola Inggris, FA, untuk mengubah pendekatan keras yang selama ini mereka terapkan terkait perjudian, menyusul tuntutan yang dikenakan terhadap penyerang Liverpool Daniel Sturridge dengan tuduhan melanggar regulasi keterlibatan perjudian.
Sturrdige diancam sanksi serta larangan bermain atas indikasi pelanggarannya yang ditengarai terjadi pada Januari 2018 dan penyerang tim nasional Inggris itu memiliki waktu hingga Selasa (20/11) untuk memberikan jawaban.
Barton, yang juga pernah menjalani sanksi larangan tampil 13 bulan atas pelanggaran aturan keterlibatan perjudian saat ia membela Burnley, percaya bahwa perjudian sudah tertanam dalam budaya sepak bola Inggris dan menghukum pemain hanyalah menangani "puncak gunung es" semata.
"Mereka harus mengubah pendekatan. Ada banyak orang memiliki ketertarikan untuk mempromosikan dan mengiklankan perjudian, saya pikir tidak ada masalah dengan itu," kata Barton yang kini menjadi pelatih kepala tim kasta ketiga Fleetwood Town kepada Sky Sports, sebagaimana dilansir Reuters.
"Saya pikir justru menjadi masalah ketika kita melarang sesuatu yang sudah menjadi bagian integral dari permainan kita lantas kemudian mulai menghukum pemain atas hal itu," ujarnya menambahkan.
Aturan FA melarang pemain maupun staf kepelatihan tim untuk bertaruh dalam aktivitas sepak bola apapun, maupun memberikan informasi terbatas kepada siapapun yang bakal digunakan untuk bertaruh.
Menurut Barton, FA seharusnya bisa lebih toleran dalam menerapkan aturan tersebut.
"Bukan berarti kita harus mulai mengizinkan pemain bertaruh, sebab itu tentu akan mencederai integritas olahraga ini, namun saya pikir harus ada pendekatan yang lebih bernafaskan abad 21," katanya.
"Saya pikir aturannya memang terlalu keras, agak garis keras. Pendekatan nirtoleransi itu pastinya akan selalu memakan korban," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Joey Barton pernah diancam mati di Marseille
Baca juga: Thiago Silva dikatai "banci" di Twitter
Baca juga: Barton kecilkan ancaman Beckham
Sturrdige diancam sanksi serta larangan bermain atas indikasi pelanggarannya yang ditengarai terjadi pada Januari 2018 dan penyerang tim nasional Inggris itu memiliki waktu hingga Selasa (20/11) untuk memberikan jawaban.
Barton, yang juga pernah menjalani sanksi larangan tampil 13 bulan atas pelanggaran aturan keterlibatan perjudian saat ia membela Burnley, percaya bahwa perjudian sudah tertanam dalam budaya sepak bola Inggris dan menghukum pemain hanyalah menangani "puncak gunung es" semata.
"Mereka harus mengubah pendekatan. Ada banyak orang memiliki ketertarikan untuk mempromosikan dan mengiklankan perjudian, saya pikir tidak ada masalah dengan itu," kata Barton yang kini menjadi pelatih kepala tim kasta ketiga Fleetwood Town kepada Sky Sports, sebagaimana dilansir Reuters.
"Saya pikir justru menjadi masalah ketika kita melarang sesuatu yang sudah menjadi bagian integral dari permainan kita lantas kemudian mulai menghukum pemain atas hal itu," ujarnya menambahkan.
Aturan FA melarang pemain maupun staf kepelatihan tim untuk bertaruh dalam aktivitas sepak bola apapun, maupun memberikan informasi terbatas kepada siapapun yang bakal digunakan untuk bertaruh.
Menurut Barton, FA seharusnya bisa lebih toleran dalam menerapkan aturan tersebut.
"Bukan berarti kita harus mulai mengizinkan pemain bertaruh, sebab itu tentu akan mencederai integritas olahraga ini, namun saya pikir harus ada pendekatan yang lebih bernafaskan abad 21," katanya.
"Saya pikir aturannya memang terlalu keras, agak garis keras. Pendekatan nirtoleransi itu pastinya akan selalu memakan korban," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Joey Barton pernah diancam mati di Marseille
Baca juga: Thiago Silva dikatai "banci" di Twitter
Baca juga: Barton kecilkan ancaman Beckham
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Daniel Johan raih gelar doktor, angkat digitalisasi pertanian tingkatkan akses bagi petani
11 September 2024 21:34 WIB
Red Bull sebut Daniel Ricciardo tak berpeluang untuk ikuti GP Singapura
06 September 2023 8:49 WIB, 2023
Mantan Kapolda Jateng, lulusan terbaik Akpol 1988 bakal dilantik sebagai Kepala BNPT
03 April 2023 8:43 WIB, 2023
Leo/Daniel kalah, tak ada ganda putra Indonesia di final Thailand Open
16 January 2021 15:21 WIB, 2021