Semarang (Antaranews Jateng) - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melalui program Bakti BCA bidang budaya kembali menggelar acara Wayang for Student dengan tema Wayang Extravaganza yang melibatkan para pelajar SMP di Kota Semarang.

Sebanyak 210 pelajar dari enam sekolah di Semarang menunjukkan bakat aktingnya dalam pementasan wayang orang di Majapahit Convention, Sabtu (24/11) dengan memainkan lakon wayang seperti, Gathutkaca Lahir, Aji Narantaka, Gathutkaca Karma, Gathutkaca Krida, Gathutkaca Ratu, dan Gathutkaca Wisuda.

Penampilan mereka disaksikan oleh teman mereka sendiri para pelajar sekolah, dengan tujuan agar ada komunikasi dua arah antara pemain dan penonton. 

Tidak sekadar menampilkan lakon wayang yang kental dengan budaya Jawa, pertunjukkan wayang orang para siswa itu dikemas mengikuti perkembangan zaman saat ini agar lebih menarik.
Seperti penampilan siswa SMP Mataram Semarang dalam lakon Gathutkaca Lahir. 

Pada skenario Dewi Arimbi melahirkan Jabang Tetuka (Bayi Gathutkaca) dan ingin mengirim bayinya ke Kawah Candradimuka dia berkomunikasi dengan Batara Narada di kayangan menggunakan telepon seluler. Kemudian, adegan Gathutkaca bertarung dengan naga untuk menyelamatkan bumi maka yang ditampilkan pertunjukkan barongsay dan liong.

Kepala Pendukung Operasi Wilayah II BCA Tjia Irawan menjelaskan Wayang for Student tersebut merupakan salah satu sarana yang disediakan pihaknya melalui program CSR Bakti BCA untuk mengedukasi, melestarikan, dan mengembangkan budaya Indonesia. 

"Kami mencermati bahwa maraknya teknologi informasi kini membuat budaya tradisional mulai tergerus. Latar belakang itu yang mendorong kami untuk terus berupaya membangkitkan kepedulian sekaligus memupuk animo generasi muda terhadap budaya wayang," ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Gunawan Saptogiri mengatakan ketika wayang sudah diakui UNESCO, maka sudah menjadi tanggung jawab semua pihak untuk melestarikannya.

"Khususnya, kepada para generasi muda, mereka harus dilibatkan untuk mengenal wayang melalui pertunjukkan. Namun, pertunjukkan wayang orang atau wayang kulit pun tidak cukup karena di era digitalisasi wayang harus dikemas lebih modern seperti membuat aplikasi games, robot, dan mural wayang sebagai hiburan serta edukasi," tuturnya.

Kegiatan jemput bola yang diselenggarakan Bank BCA tersebut sangat efektif menginspirasi, mengedukasi, sekaligus menanamkan kecintaan pada wayang. 

Pagelaran para siswa tersebut juga dihadiri sekitar 600 siswa-siswi dari SMP Nasional Mataram, SMP Negeri 29, SMP St. Yohanes XXIII, SMP Negeri 5, SMP Maria Mediatrix, SMP PAPB (Pengajian Ahad Pagi Bersama). 

Tak hanya dilakukan di Semarang, Wayang for Student juga telah dilakukan di Bandung beberapa waktu lalu yang berhasil menarik antusiasme 1.504 siswa hadir dari siswa SMP dan SMA di Bandung.