BPBD imbau masyarakat buat biopori cegah banjir
Senin, 3 Desember 2018 20:57 WIB
Ilustrasi - Komandan Kodil 0735 Kota Surakarta Letkol Inf Edwin Apria Candra nomor lima dari kiri sedang memimpin pembuatan biopori di kawasan Stadion Manahan Solo, Jumat. (Foto:ANTARAJATENG.COM/Bambang Dwi Marwoto)
Semarang (Antaranews Jateng) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah mengimbau masyarakat membuat lubang biopori di lingkungan tempat tinggal masing-masing guna mencegah terjadinya bencana alam banjir.
"Dengan membuat lubang biopori di sekitar rumah, bisa mencegah terjadinya bencana banjir saat musim hujan karena cukup ampuh mempercepat air hujan meresap ke tanah," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Provinsi Jateng Sarwa Pramana di Semarang, Senin.
Ia mengakui masih banyak masyarakat yang belum memanfaatkan lubang biopori yang mudah dibuat dan cukup bermanfaat mencegah ataupun mengurangi banjir.
Menurut dia, setiap kawasan pemukiman terutama perumahan yang penduduknya padat dan sistem drainasenya kurang baik, perlu membuat lubang-lubang biopori.
"Biopori juga bermanfaat untuk mengembalikan jumlah air tanah," ujarnya.
Sarwa menyebutkan untuk membuat lubang biopori cukup mudah dan bisa diletakkan di areal terbuka yang terkena air hujan secara langsung seperti di halaman rumah, sekitar tempat parkir, atau di bawah pohon.
"Bahan membuat lubang biopori yang dipakai juga tidak perlu mahal, cukup sisa pipa PVC atau pipa besi dan ditanam dengan kedalaman tertentu yang harus dirawat agar fungsinya tidak terganggu," katanya.
Pada musim hujan sekarang ini, lanjut dia, masyarakat perlu banyak melakukan program penghijauan, selain membuat lubang biopori.
"Tiap-tiap rumah buat resapan air tanah, termasuk air dari masjid atau musala yang digunakan untuk wudhu bisa dimasukkan ke tanah kembali dengan biopori," ujarnya.
"Dengan membuat lubang biopori di sekitar rumah, bisa mencegah terjadinya bencana banjir saat musim hujan karena cukup ampuh mempercepat air hujan meresap ke tanah," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Provinsi Jateng Sarwa Pramana di Semarang, Senin.
Ia mengakui masih banyak masyarakat yang belum memanfaatkan lubang biopori yang mudah dibuat dan cukup bermanfaat mencegah ataupun mengurangi banjir.
Menurut dia, setiap kawasan pemukiman terutama perumahan yang penduduknya padat dan sistem drainasenya kurang baik, perlu membuat lubang-lubang biopori.
"Biopori juga bermanfaat untuk mengembalikan jumlah air tanah," ujarnya.
Sarwa menyebutkan untuk membuat lubang biopori cukup mudah dan bisa diletakkan di areal terbuka yang terkena air hujan secara langsung seperti di halaman rumah, sekitar tempat parkir, atau di bawah pohon.
"Bahan membuat lubang biopori yang dipakai juga tidak perlu mahal, cukup sisa pipa PVC atau pipa besi dan ditanam dengan kedalaman tertentu yang harus dirawat agar fungsinya tidak terganggu," katanya.
Pada musim hujan sekarang ini, lanjut dia, masyarakat perlu banyak melakukan program penghijauan, selain membuat lubang biopori.
"Tiap-tiap rumah buat resapan air tanah, termasuk air dari masjid atau musala yang digunakan untuk wudhu bisa dimasukkan ke tanah kembali dengan biopori," ujarnya.
Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Tim PPK Ormawa HMTG "dr.Bumi" Unsoed pasang biopori di Purbalingga
23 September 2023 19:04 WIB, 2023