Purwokerto (Antaranews Jateng) - PT Sejahtera Alam Energy (SAE) selaku pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Baturraden akan mengevaluasi ulang atas rencana pengeboran yang akan dilakukan dalam mengembangkan PLTPB Baturraden, kata Direktur PT SAE Bregas H. Rochadi.

"Hal ini dilakukan setelah pengeboran di `Wellpad F` mencapai kedalaman 1.500 meter dari 3.500 meter kedalaman yang direncanakan," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat.

Ia mengatakan dalam melakukan pengeboran di Gunung Slamet, para ahli melakukannya dengan penuh ketelitian.

Oleh karena itu, tim ahli pengeboran merekomendasikan untuk dilakukan studi lebih mendalam kembali meskipun "Wellpad F" baru mencapai kedalaman 1.500 meter.

"Terlebih sudah ada data yang didapatkan dari pengeboran sebelumnya di `Wellpad H`. Reevaluasi tersebut dilakukan dengan melakukan studi lebih mendalam sumber daya panas bumi di Gunung Slamet dan diperkirakan waktu studi akan selesai pada akhir bulan Januari 2019," jelasnya.

Lebih lanjut, Bregas mengatakan PT SAE pada tahap awal eksplorasi PLTPB Baturraden mempersiapkan empat hingga enam titik pengeboran, tiga di antaranya "Wellpad H", "Wellpad F", dan "Wellpad N".

Pada pengeboran sebelumnya yang berlokasi di "Wellpad H", kata dia, tim ahli pengeboran menunjukkan adanya potensi panas bumi namun dinilai tidak ekonomis.

 


Lokasi pengeboran sumur panas bumi "Wellpad F" dalam proyek pembangunan PLTPB Baturraden di Gunung Slamet. (Foto: Dok. PT SAE)
     Terkait dengan hal itu, dia mengatakan data dari "Wellpad H" akan digabungkan dengan data hasil pengeboran di "Wellpad F" menjadi bahan reevaluasi. 
     Menurut dia, hasil studi tersebut akan menjadi acuan terhadap potensi yang ada di "wellpad-wellpad" berikutnya.

     "Hasil dari 'Wellpad F' akan digabung dengan hasil dari 'Wellpad H' sehingga dapat menentukan target berikutnya," kata dia menegaskan.
     Ia mengakui pada tahap eksplorasi pengeboran panas bumi, selalu ada dinamika seperti yang terjadi di sejumlah lokasi eksplorasi panas bumi Indonesia.
     Oleh karena itu, kata dia, area eksplorasi wilayah panas bumi cukup luas untuk mendapatkan panas bumi di sumur yang tepat.