Jumlah pengunjung De Tjolomadoe turun 30 persen pascapengenaan tiket
Rabu, 12 Desember 2018 18:45 WIB
Salah satu pengunjung sedang melihat miniatur mesin pembuatan gula di Museum De Tjolomadoe (Foto: Aris Wasita)
Solo, Antaranews Jateng - Jumlah pengunjung Museum De Tjolomadoe di Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, mengalami penurunan pascapengenaan tiket masuk yang dimulai pada Sabtu (8/12).
"Penurunannya sekitar 30 persen jika dibandingkan sebelum dikenai tiket," kata Manajer Pemasaran De Tjolomadoe Achmad Ridho di sela kunjungan wahana baru di Museum De Tjolomadoe, Kabupaten Karanganyar, Rabu.
Ia mengatakan saat ini rata-rata jumlah pengunjung di hari biasa di kisaran 500 orang/hari dan sekitar 1.000 orang di saat akhir pekan.
Meski demikian, pihaknya berupaya mengantisipasi penurunan yang lebih besar dengan mengoptimalkan kerja sama dengan berbagai instansi, asosiasi, pihak pemerintah hingga sekolah-sekolah.
"Kami menjalin kerja sama dengan asosiasi agen perjalanan, seperti Asita dan PHRI, seperti membuat paket wisata yang melibatkan restoran dan hotel," katanya.
Dengan upaya tersebut, pihaknya berharap pada libur akhir tahun ini jumlah pengunjung bangunan bersejarah tersebut bisa meningkat.
"Apalagi kan nanti bersamaan dengan libur sekolah, harapannya ada peningkatan signifikan," katanya.
Adapun, untuk menarik para pengunjung, pihaknya menghadirkan pengalaman baru bagi masyarakat melalui 11 konten yang diharap menjadi daya tarik.
"Beberapa yang bisa dinikmati adalah ruangan yang menyediakan berbagai macam teks narasi mengenai sejarah Colomadu dan perkembangan industri gula pada masa itu," katanya.
Selain itu, dikatakannya, peta infografis pencapaian pabrik gula, video mapping distribusi gula, diorama situasi kerja pabrik gula, maket pabrik gula tahun 1998 saat terakhir berproduksi, video animasi pembuatan gula, dan video dokumenter.
"Selain bisa berwisata, mereka juga bisa memperoleh banyak informasi. Jadi mereka sekaligus wisata edukasi," katanya.
"Penurunannya sekitar 30 persen jika dibandingkan sebelum dikenai tiket," kata Manajer Pemasaran De Tjolomadoe Achmad Ridho di sela kunjungan wahana baru di Museum De Tjolomadoe, Kabupaten Karanganyar, Rabu.
Ia mengatakan saat ini rata-rata jumlah pengunjung di hari biasa di kisaran 500 orang/hari dan sekitar 1.000 orang di saat akhir pekan.
Meski demikian, pihaknya berupaya mengantisipasi penurunan yang lebih besar dengan mengoptimalkan kerja sama dengan berbagai instansi, asosiasi, pihak pemerintah hingga sekolah-sekolah.
"Kami menjalin kerja sama dengan asosiasi agen perjalanan, seperti Asita dan PHRI, seperti membuat paket wisata yang melibatkan restoran dan hotel," katanya.
Dengan upaya tersebut, pihaknya berharap pada libur akhir tahun ini jumlah pengunjung bangunan bersejarah tersebut bisa meningkat.
"Apalagi kan nanti bersamaan dengan libur sekolah, harapannya ada peningkatan signifikan," katanya.
Adapun, untuk menarik para pengunjung, pihaknya menghadirkan pengalaman baru bagi masyarakat melalui 11 konten yang diharap menjadi daya tarik.
"Beberapa yang bisa dinikmati adalah ruangan yang menyediakan berbagai macam teks narasi mengenai sejarah Colomadu dan perkembangan industri gula pada masa itu," katanya.
Selain itu, dikatakannya, peta infografis pencapaian pabrik gula, video mapping distribusi gula, diorama situasi kerja pabrik gula, maket pabrik gula tahun 1998 saat terakhir berproduksi, video animasi pembuatan gula, dan video dokumenter.
"Selain bisa berwisata, mereka juga bisa memperoleh banyak informasi. Jadi mereka sekaligus wisata edukasi," katanya.
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Wisnu Adhi Nugroho
Copyright © ANTARA 2025