Temanggung (Antaranews Jateng) - Terobosan yang bagus dilakukan Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BBRSPDI) Kartini Temanggung dengan mendidik para penerima manfaat menjadi barista, kata Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq.
     
Khadziq di Temanggung, Senin, menilai BBRSBG Kartini cukup kreatif dalam mendidik anak-anak penyandang disabilitas intelektual ini.
     
Ia menyampaikan hal tersebut setelah menyaksikan beberapa penerima manfaat BBRSPDI meracik kopi usai peringatan Hari Disabilitas Internasional di lembaga tersebut.
   
 "Saya lihat anak-anak ini bisa menjadi barista, mereka meracik kopi sudah sangat bagus seperti layaknya seorang profesional dan rasanya juga enak," katanya.
   
 Ia menuturkan terobosan yang dilakukan BBRSBG ini tepat sekali karena BBRSBG  ada di Temanggung maka anak-anak juga dilatih untuk menjadi bagian mengembangkan potensi di Temanggung.
     
Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Temanggung dan Temanggung merupakan kabupaten penghasil kopi terbesar di Jawa Tengah.
     
"Mudah-mudahan dengan dengan keterampilan ini nanti alumni BBRSBG Kartini bisa menjadi barista profesional dan bisa bekerja di kafe, karena anak penyandang disabilitas ini juga memiliki hak yang sama sebagai mana anak-anak yang lainnya dan mereka punya hak untuk bekerja di sektor seperti kafe dan lainnya," katanya.
     
Kepala BBRSBG Kartini Murhardjani mengatakan dalam Peringatan Hari Disabilitas Internasional BBRSBG meluncurkan keterampilan barista bagi penerima manfaat.
     
Ia menuturkan dalam mendidik para penerima manfaat menjadi barista tersebut, BBRSBG bekerja sama dengan Java Temanggung Coffee.
     
Ia mengatakan latar belakang BBRSBG mendidik penerima manfaat mendapatkan keterampilan barista karena trend minum kopi terus mengalami peningkatan, terlihat dari makin menjamurnya kedai kopi yang memunculkan profesi baru sebagai barista.
   
 "Selain itu, potensi Temanggung  sebagai penghasil kopi terbesar di Jawa Tengah, hampir 60 persen kopi di Jawa Tengah berasal dari Temanggung," katanya.
     
Ia menuturkan keterampilan barista merupakan keterampilan baru yang disesuaikan dengan trend pasar tenaga kerja saat ini.
     
"Kegiatan ini memberikan alternatif profesi baru sebagai barista bagi penyandang disabilitas intelektual," katanya.