"Untuk P20 Pro kami batasi sekarang, mungkin sudah tidak ada dalam 2-3 minggu ke depan," ujar Deputy Country Director Huawei Indonesia Consumer Business Group, Lo Khing Seng, dalam sesi interview usai peluncuran Huawei Mate 20 Series di Jakarta, Rabu.
Jumlah perangkat P20 Pro di pasaran disesuaikan dengan kehadiran Mate 20 Series -- Mate 20 dan Mate 20 Pro -- yang akan hadir pada Januari. "Hal ini untuk menjaga stock supaya sehat di pasar," kata Lo Khing Seng.
Lebih lanjut, Lo Khing Seng melihat bahwa yang dapat membuat sebuah brand merugi salah satunya adalah stock yang berlebih.
Dia juga mengatakan hal serupa juga akan dilakukan saat penerus seri P, P30, tiba nantinya.
Huawei P20 Pro hadir dengan harga yang sama dengan Mate 20 Pro, yaitu Rp11,999 juta.
(Hands-on Huawei Mate 20 dan Mate 20 Pro. ANTARA News/Arindra Meodia).
Sama-sama mengusung triple camera, keduanya memiliki konfigurasi yang berbeda. Konfigurasi kamera Huawei P20 Pro terdiri dari sensor 40MP RGB, sensor monokrom 20MP, serta sensor 8MP yang disertai lensa telephoto.
Sementara, konfigurasi kamera Huawei Mate 20 Pro terdiri dari 40MP untuk wide angle, 20MP untuk ultra wide angle, dan 8MP untuk 3x Telephoto.
Dari segi chipset, Mate 20 Pro dipersenjatai prosesor yang lebih baru dari P20 Pro yaitu Kirin 980 yang diklaim sebagai chipset peratama yang diproduksi dengan teknologi proses 7nm.
Mate 20 Pro juga lebih unggul dari segi baterai dengan 4200 mAh dengan 40W Huawei Supercharge, sementara P20 Pro hanya 4000 mAh.
"Mate Series lebih ke performa, produktivitas tinggi ada di Mate Series, bagi mereka yang butuh baterai besar. Sementara P series lebih ke anak muda yang suka fotografi," ujar Lo Khing Seng.
Baca juga: Huawei resmi rilis Mate 20 dan Mate 20 Pro di Indonesia
Baca juga: Alasan Huawei Mate 20 X tidak masuk pasar Indonesia