Cilacap (Antaranews Jateng) - Transaksi di delapan tempat pelelangan ikan (TPI) yang dikelola Koperasi Unit Desa (KUD) "Mino Saroyo" Cilacap selama tahun 2018 mencapai kisaran Rp90 miliar, kata Manajer KUD "Mino Saroyo" Untung Jayanto.

"Ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah karena pada tahun 2017 sekitar Rp75 miliar dan tahun 2016 sekitar Rp54 miliar," katanya di sela acara peresmian gedung Kantor Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Cilacap, Jawa Tengah, Selasa.

Ia mengatakan dari total transaksi yang sebesar Rp90 miliar itu, volume ikan yang dilelang selama tahun 2018 mencapai 12.000 ton dari berbagai jenis.

Menurut dia, transaksi tertinggi selama tahun 2018 terjadi pada bulan September karena mencapai Rp16 miliar.

Akan tetapi transaksi pada bulan Desember, kata dia, diperkirakan mengalami penurunan karena wilayah perairan Cilacap memasuki musim angin baratan.

"Mudah-mudahan bulan Desember bisa mencapai Rp5 miliar, saat ini masih divalidasi," katanya.

Terkait dengan meningkatnya transaksi pelelangan ikan dalam dua tahun terakhir, Untung mengatakan hal itu disebabkan kondisi cuaca sangat mendukung aktivitas penangkapan ikan.

Menurut dia, curah hujan pada tahun 2016 tergolong tinggi dan musim hujannya panjang sehingga memengaruhi hasil tangkapan.

"Biasanya kalau curah hujannya tinggi, hasil tangkapannya tidak akan maksimal," jelasnya.

Selain itu, kata dia, penegakan hukum terhadap praktik penangkapan ikan secara ilegal juga turut memengaruhi peningkatan hasil tangkapan nelayan.

Oleh karena itu, dia menyambut baik kehadiran Stasiun PSDKP Cilacap.

"Ini sangat bagus, saya memberikan apresiasi, mudah-mudahan sistem kerja PSDKP lebih meningkat lagi untuk bisa mengantisipasi `illegal fishing` (penangkapan ikan secara ilegal, red.)," kata Untung.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah Lalu M. Syafriadi mengakui faktor cuaca menjadi salah satu kendala nelayan dalam menangkap ikan.

Menurut dia, produksi ikan di Jawa Tengah pada tahun 2016 mengalami tren menurun, namun pada tahun 2017 mulai naik menjadi 332 ribu ton, sedangkan tahun 2018 masih validasi data.

"Tahun 2018 diperkirakan naik dari tahun 2017, kurang lebih naiknya 10 persen. Insya Allah tercapai," katanya usai menghadiri peresmian gedung Kantor Stasiun PSDKP Cilacap.