Pekalongan (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, memasang sebanyak tiga alat penyedot air ukuran besar sebagai upaya mengatasi rendaman banjir yang masih cukup tinggi yang melanda di daerah itu.
Wali Kota Pekalongan Saelany Machfudz di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa penanganan masalah banjir di daerah telah cukup baik dengan mengerahkan sumber daya manusia dan kerja sama dari semua pihak baik organisasi perangkat daerah (OPD) dan masyarakat.
"Hari ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng sudah mendatangkan 2 pompa sedot raksasa sebagai ikhtiar untuk mempercepat resapan air yang diletakkan di pintu air Sungai Bremi. Mulai sore sudah dipasang dan rencananya akan ditambah lagi 3 pompa," katanya.
Selain itu, kata dia, untuk penanganan banjir tersebut, pemkab mengerahkan petugas Kesbangpol, Dinas Sosial, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan semua OPD.
"Kita siapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan korban banjir terutama konsumsi atau logistik, alat-alat, matras, tikar, dan selimut," katanya.
Ia mengatakan saat ini jumlah pengungsi yang berada di sejumlah titik pengungsian sekitar 3.000 orang.
Para pengungsi banjir ini, kata dia, tersebar di 22 titik posko, salah satunya di pusat posko dan dapur umum di GOR Jetayu, kantor PMI, dan BPBD sedang lainnya ada di masjid, mushala, kecamatan, dan kelurahan.
"Kendati demikian, pasa Senin siang, banjir sudah mulai agak surut dibanding hari sebelumnya," katanya.
Ia mengatakan pemkot telah menetapkan tanggap darurat bencana banjir mulai 27 Januari 2019 hingga 9 Februari 2019 karena kondisi banjir masih agak cukup tinggi.
"Kita tetapkan tanggap darurat bencana banjir 14 hari. Kami mengimbau bagi warga tetap tenang dan waspada menyikapi masalah bencana ini," katanya.
Pemkot Pekalongan pasang penyedot banjir ukuran jumbo
Senin, 28 Januari 2019 17:20 WIB
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pekalongan melakukan evakuasi para korban banjir. (Foto: Kutnadi)
Pewarta : Kutnadi
Editor : Kliwon
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kementan RI : Varietas unggul baru tanam padi lahan payau hasilkan 7,1 ton/ha
14 November 2024 17:47 WIB