Jepara (Antaranews Jateng) - Harga jual genteng di sentra produksi genteng di Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, pada musim hujan seperti sekarang yang diharapkan bisa terdongkrak naik justru mengalami penurunan.

Menurut salah seorang pengrajin genteng di Desa Jatisari, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara, Suhari, harga jual genteng saat ini memang sedang menurun menjadi Rp700 per buahnya, sedangkan sebelumnya bisa mencapai Rp1.000 per buah.

Akibat penurunan harga jual, kata dia, keuntungan yang diperjuga menurun.

Padahal, lanjut dia, ketika musim hujan seperti sekarang biasanya harga jualnya naik, namun saat ini justru turun.

Tingkat produksi pada musim hujan seperti sekarang justru turun karena proses pengeringannya membutuhkan waktu lebih lama.

Jika musim kemarau cukup sehari musim hujan seperti sekarang membutuhkan waktu hingga tiga hari.

"Pengeringannya masih memanfaatkan panas matahari sehingga musim hujan terpaksa dikeringkan di tempat dalam ruangan khusus yang disediakan," ujarnya.

Karena tempat penyimpanannya terbatas tentunya produksinya juga tidak bisa maksimal, meskipun sehari untuk satu pekerja bisa menghasilkan 600 buah genteng.

Untuk harga jual tanah liat sebagai bahan baku untuk membuat genteng, kata dia, untuk setiap truk dam sebesar Rp250.000 yang diperdari sekitar Kecamatan Nalumsari.

Tanah sebanyak itu bisa dibuat genteng hingga 3.000 buah.

Pengrajin genteng lainnya, Jupriadi mengakui pada musim hujan biasanya harga jual genteng justru melonjak, namun saat ini justru turun.

Ia menduga hal itu dipengaruhi musim politik karena banyak orang yang mencalonkan diri sebagai calon legislatif serta mendekati pelaksaan Pilpres 2019 sehingga dananya dipersiapkan untuk biaya politik.

"Jika ada yang berencana membangun rumah, tentunya akan ditunda," ujarnya.

Akibatnya, stok genteng di pasaran membeludak, sedangkan permintaan cenderung menurun sehingga berdampak pada harga jual semakin menurun.