Jakarta (ANTARA) - Wuling Motors awalnya masuk ke Indonesia dengan fokus menggarap segmen kendaraan multipurpose vehicle (MPV), melalui peluncuran Confero S pada 2017.

Secara bertahap, Wuling menambah produknya di segmen yang sama, yakni Cortez dan Formo pada 2018. Namun yang menjadi kejutan adalah munculnya Wuling Almaz di segmen sport utility vehicle (SUV) pada awal tahun ini.

Brand Manager Wuling Motors Indonesia, Dian Asmahani, menjelaskan bahwa pasar SUV yang terus meningkat menjadi salah satu alasan pabrikan berlogo lima berlian itu masuk ke segmen tersebut.

"Itu strategi produk kami. Kalau dilihat segmen paling besar memang MPV. SUV memang tidak sebesar MPV, tapi dari tahun ke tahun kami lihat trennya makin naik, untuk SUV menengah maupun yang lain," kata Dian Ashmahani di sela-sela test drive Wuling Almaz di Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (7/3).

Dian mengatakan ada peluang besar untuk ikut bermain di segmen SUV, sejalan dengan minat konsumen terhadap kendaraan berdesain tangguh, berteknologi canggih, serta memiliki ragam fitur terkini.

"Orang mulai berubah ke teknologi digital, makanya kami melihat tren baru, dan SUV sebenarnya cukup jadi primadona. Tren SUV semakin lama semakin naik, artinya ada peluang," katanya.

Dian menjelaskan alasan Wuling memilih model Almaz -- yang dikenal Baojun 530 di China -- karena kesesuaian model untuk menyasar konsumen kelas menengah ke atas.

Almaz bermesin turbo 1.500cc tidak bermain di segmen low SUV, melainkan langsung menatang tipe menengah antara lain Honda CR-V Turbo dan DFSK Glory 580.

"Di sana banyak modelnya. Pasti ada beberapa pertimbangan, yang jelas kami mau menyasar segmen yang medium-up," katanya.

"Kedua, trennya sudah masuk ke medium SUV dengan segala macam fitur berteknogi. Di Indonesia kami mau bermain berbeda, jadi kami yakin dengan Almaz, konsumen Indonesia mendapat pengalaman berbeda," katanya.