Perbankan mulai salurkan pembiayaan untuk FLPP
Jumat, 8 Maret 2019 20:10 WIB
Ilustrasi - Pameran rumah di Mal Solo Paragon. (Foto: Aris Wasita)
Solo (ANTARA) - Sejumlah perbankan mulai menyalurkan pembiayaan untuk rumah sederhana program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).
"Khusus untuk pembiayaan FLPP melalui Bank Mandiri baru tahun ini kami lakukan. Meski demikian, kami berupaya melakukan penyaluran secara optimal," kata Vice President Bank Mandiri Tbk Area Surakarta Ony Suryono Widodo di Solo, Jumat.
Pihaknya menargetkan 30 persen dari total pencairan KPR tahun ini atau sekitar Rp60 miliar untuk FLPP.
Untuk memastikan penyaluran optimal, katanya, salah satu segmen pasar yang disasar yaitu kaum milenial.
"Banyak keluarga muda yang membutuhkan rumah pertama untuk tempat tinggal," katanya.
Ia mengatakan salah satu syarat yang harus dipenuhi calon pembeli untuk bisa mengakses rumah sederhana ini, yaitu pegawai dengan minimal penghasilan Rp1,5 juta/bulan dan maksimal Rp4 juta/bulan untuk rumah tapak.
"Sedangkan untuk rumah susun maksimal penghasilan Rp7 juta/bulan. Calon debitur yang akan mengajukan FLPP juga diperbolehkan untuk melakukan penggabungan gaji antara suami dengan istri, dengan catatan gaji calon debitur lebih besar dari pasangannya," katanya.
Kepala Cabang BNI Slamet Riyadi Surakarta Fahrul Razi mengatakan pada 2018 BNI Slamet Riyadi menyalurkan pembiayaan FLPP untuk 93 rumah.
"Pada tahun ini targetnya bisa menyalurkan pembiayaan untuk 350 unit rumah sederhana. Kami optimistis bisa tercapai karena memang masih banyak pasarnya," katanya.
Ia mengatakan pada awal tahun ini sudah cukup banyak pengajuan KPR rumah subsidi yang masuk BNI Slamet Riyadi.
"Untuk memaksimalkan pasar, salah satu upaya yang kami lakukan adalah bekerja sama dengan perusahaan padat karya. Untuk pasar ini biasanya kebutuhan hunian para karyawan cukup tinggi," katanya.
"Khusus untuk pembiayaan FLPP melalui Bank Mandiri baru tahun ini kami lakukan. Meski demikian, kami berupaya melakukan penyaluran secara optimal," kata Vice President Bank Mandiri Tbk Area Surakarta Ony Suryono Widodo di Solo, Jumat.
Pihaknya menargetkan 30 persen dari total pencairan KPR tahun ini atau sekitar Rp60 miliar untuk FLPP.
Untuk memastikan penyaluran optimal, katanya, salah satu segmen pasar yang disasar yaitu kaum milenial.
"Banyak keluarga muda yang membutuhkan rumah pertama untuk tempat tinggal," katanya.
Ia mengatakan salah satu syarat yang harus dipenuhi calon pembeli untuk bisa mengakses rumah sederhana ini, yaitu pegawai dengan minimal penghasilan Rp1,5 juta/bulan dan maksimal Rp4 juta/bulan untuk rumah tapak.
"Sedangkan untuk rumah susun maksimal penghasilan Rp7 juta/bulan. Calon debitur yang akan mengajukan FLPP juga diperbolehkan untuk melakukan penggabungan gaji antara suami dengan istri, dengan catatan gaji calon debitur lebih besar dari pasangannya," katanya.
Kepala Cabang BNI Slamet Riyadi Surakarta Fahrul Razi mengatakan pada 2018 BNI Slamet Riyadi menyalurkan pembiayaan FLPP untuk 93 rumah.
"Pada tahun ini targetnya bisa menyalurkan pembiayaan untuk 350 unit rumah sederhana. Kami optimistis bisa tercapai karena memang masih banyak pasarnya," katanya.
Ia mengatakan pada awal tahun ini sudah cukup banyak pengajuan KPR rumah subsidi yang masuk BNI Slamet Riyadi.
"Untuk memaksimalkan pasar, salah satu upaya yang kami lakukan adalah bekerja sama dengan perusahaan padat karya. Untuk pasar ini biasanya kebutuhan hunian para karyawan cukup tinggi," katanya.
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
PLN Icon Plus dan PT BPR Bank Bantul jalin kerja sama, Studi banding di Data Center PLN Icon Plus
24 September 2024 12:03 WIB
Bank Jateng berhasil pertahankan peringkat dari Pefindo di tengah persaingan perbankan
17 August 2024 11:55 WIB
BRI jalin sinergi dengan Muhammadiyah, beri kemudahan jasa dan layanan perbankan
20 July 2024 12:26 WIB
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB