Boyolali tingkatkan pelayanan kesehatan tambah sembilan puskemas
Senin, 11 Maret 2019 18:11 WIB
Wakil Bupati Boyolali M Said Hidayat didampingi Kepala Dinas Kesehatan Boyolali Ratri S SurVivaLina saat meninjau pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Puskesmas Andong Boyolali, Senin. (Foto:Bambang Dwi Marwoto)
Boyolali (ANTARA) - Boyolali (ANTARA) - Pemerintah Kabuputen Boyolali, Jawa Tengah berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan menambah sembilan unit pusat kesehatan masyarakat di sembilan kecamatan yang peresmiannya dipusatkan di Desa Andong, Kecamatan Andong, Senin.
Pada acara peresmian sembilan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang dipusatkan di Kecamatan Andong Boyolali tersebut dilakukan oleh Wakil Bupati M. Said Hidayat, didamping Ketua DPRD Boyolali S Paryanto, dan Kepala Dinas Kesehatan Ratri S. Survivalina.
Kepala Dinas Kesehatan Boyolali Ratri S. Survivalina mengatakan pemkab telah menyelesaikan pembangunan sembilan unit puskesmas dan kini mulai beroperasi melayani masyarakat dalam mendukung paradigma sehat di Boyolali.
Ratri mengatakan pembangunan sarana dan prasarana kesehatan menjadi salah satu dari tiga pilar paradigma sehat yang ditetapkan oleh pemerintah.
“Terdapat tiga pilar Paradigma Sehat dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan di Boyolali. Pilar kedua yaitu penguatan pelayanan kesehatan yang ujung tombaknya adalah puskesmas," kata Ratri.
Menurut dia, selain dilengkapi dengan sarana dan prasarana dan bangunan puskesmas juga harus representatif, agar bisa melayani masyarakat dengan baik, maka puskesmas juga harus terakreditasi.
"Pembangunan puskesmas ini, menjadi komitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Boyolali," katanya.
Selain itu, kata dia, puskesmas di Boyolali akan terus ditingkatkan dengan akreditasi agar makin meyakinkan mutu pelayanan kesehatan kepada masayrakat.
Sembilan puskesmas yang peresmianya dipusatkan di Kecamatan Andong itu, yakni di Kecamatan Juwangi, Kemusu, Klego, Cepogo, Sawit, Sambi, Ampel, dan Kecamatan Wonosamodro.
Wakil Bupati Boyolali M. Said Hidayat mengatakan pembangunan puskesmas tersebut menghabiskan anggaran Rp2,3 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), dengan tujuan membangun Kabupaten Boyolali bagian terpenting menyehatkan masyarakatnya.
"Selain pembangunan puskesmas dan sarana kesehatan, tentu juga ada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk meningkatkan pelayanan," kata Wabup.
Ia meminta agar petugas kesehatan melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya tanpa ada perbedaan. Yang terpenting dengan fasilitas dan pelayanan baik tidak boleh membedakan siapapun yang dilayani.
Ketua DPRD Boyolali, S. Paryanto mengatakan dengan pembangunan Puskesmas tersebut menjadi salah satu dari empat skala prioritas Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Boyolali yakni infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan kemiskinan.
"Kami akan mendorong dan mendukung untuk pembangunan Puskesmas yang lain yang kurang representatif dapat direhab," kata Paryanto.
Pada acara peresmian sembilan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang dipusatkan di Kecamatan Andong Boyolali tersebut dilakukan oleh Wakil Bupati M. Said Hidayat, didamping Ketua DPRD Boyolali S Paryanto, dan Kepala Dinas Kesehatan Ratri S. Survivalina.
Kepala Dinas Kesehatan Boyolali Ratri S. Survivalina mengatakan pemkab telah menyelesaikan pembangunan sembilan unit puskesmas dan kini mulai beroperasi melayani masyarakat dalam mendukung paradigma sehat di Boyolali.
Ratri mengatakan pembangunan sarana dan prasarana kesehatan menjadi salah satu dari tiga pilar paradigma sehat yang ditetapkan oleh pemerintah.
“Terdapat tiga pilar Paradigma Sehat dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan di Boyolali. Pilar kedua yaitu penguatan pelayanan kesehatan yang ujung tombaknya adalah puskesmas," kata Ratri.
Menurut dia, selain dilengkapi dengan sarana dan prasarana dan bangunan puskesmas juga harus representatif, agar bisa melayani masyarakat dengan baik, maka puskesmas juga harus terakreditasi.
"Pembangunan puskesmas ini, menjadi komitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Boyolali," katanya.
Selain itu, kata dia, puskesmas di Boyolali akan terus ditingkatkan dengan akreditasi agar makin meyakinkan mutu pelayanan kesehatan kepada masayrakat.
Sembilan puskesmas yang peresmianya dipusatkan di Kecamatan Andong itu, yakni di Kecamatan Juwangi, Kemusu, Klego, Cepogo, Sawit, Sambi, Ampel, dan Kecamatan Wonosamodro.
Wakil Bupati Boyolali M. Said Hidayat mengatakan pembangunan puskesmas tersebut menghabiskan anggaran Rp2,3 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), dengan tujuan membangun Kabupaten Boyolali bagian terpenting menyehatkan masyarakatnya.
"Selain pembangunan puskesmas dan sarana kesehatan, tentu juga ada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk meningkatkan pelayanan," kata Wabup.
Ia meminta agar petugas kesehatan melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya tanpa ada perbedaan. Yang terpenting dengan fasilitas dan pelayanan baik tidak boleh membedakan siapapun yang dilayani.
Ketua DPRD Boyolali, S. Paryanto mengatakan dengan pembangunan Puskesmas tersebut menjadi salah satu dari empat skala prioritas Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Boyolali yakni infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan kemiskinan.
"Kami akan mendorong dan mendukung untuk pembangunan Puskesmas yang lain yang kurang representatif dapat direhab," kata Paryanto.
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024