Diretas, Bukalapak pastikan tidak ada data bocor
Selasa, 19 Maret 2019 8:57 WIB
Tampilan aplikasi mobile Bukalapak pada ponsel Android (ANTARA News/Arindra Meodia)
Jakarta (ANTARA) - Situs dagang Bukalapak membenarkan ada peretas yang berusaha menembus situs mereka beberapa waktu lalu, tapi tidak ada data pribadi yang bocor.
"Bukalapak mengonfirmasi bahwa memang ada upaya untuk meretas Bukalapak beberapa waktu yang lalu, namun, tidak ada data penting seperti user password, finansial atau informasi pribadi lainnya yang berhasil didapatkan," kata Kepala Komunikasi Korporat Bukalapak, Intan Wibisono, dalam keterangan resmi, Senin.
"Kami selalu meningkatkan sistem keamanan di Bukalapak, demi memastikan keamanan dan kenyamanan para pengguna Bukalapak, dan memastikan data-data penting pengguna tidak disalahgunakan. Upaya peretasan seperti ini memang sangat berpotensi terjadi di industri digital," ujarnya
Bukalapak mengimbau para pengguna mereka untuk memperhatikan keamanan saat bertransaksi di platform mereka, salah satunya dengan mengganti kata kunci secara berkala.
Bukalapak juga memiliki fitur keamanan tambahan berupa verifikasi dua langkah atau two-factor authentication, untuk mencegah penyalahgunaan data penting dari perangkat yang tidak dikenali.
Sebelumnya, dikutip dari The Hacker News, peretas dengan nama samaran Gnosticplayers mengaku mencuri data jutaan pengguna dari sejumlah situs, dua di antaranya berasal dari Indonesia yaitu Youthmanual dan Bukalapak.
Youthmanual belum memberikan keterangan atas peretasan ini.
Peretas tersebut mengklaim menjual data dari enam situs yang terakhir diretas ke Dream Market seharga 1,2431 Bitcoin atau setara dengan 5.000 dolar.
Baca juga: Peretas klaim jual data jutaan pengguna Bukalapak
"Bukalapak mengonfirmasi bahwa memang ada upaya untuk meretas Bukalapak beberapa waktu yang lalu, namun, tidak ada data penting seperti user password, finansial atau informasi pribadi lainnya yang berhasil didapatkan," kata Kepala Komunikasi Korporat Bukalapak, Intan Wibisono, dalam keterangan resmi, Senin.
"Kami selalu meningkatkan sistem keamanan di Bukalapak, demi memastikan keamanan dan kenyamanan para pengguna Bukalapak, dan memastikan data-data penting pengguna tidak disalahgunakan. Upaya peretasan seperti ini memang sangat berpotensi terjadi di industri digital," ujarnya
Bukalapak mengimbau para pengguna mereka untuk memperhatikan keamanan saat bertransaksi di platform mereka, salah satunya dengan mengganti kata kunci secara berkala.
Bukalapak juga memiliki fitur keamanan tambahan berupa verifikasi dua langkah atau two-factor authentication, untuk mencegah penyalahgunaan data penting dari perangkat yang tidak dikenali.
Sebelumnya, dikutip dari The Hacker News, peretas dengan nama samaran Gnosticplayers mengaku mencuri data jutaan pengguna dari sejumlah situs, dua di antaranya berasal dari Indonesia yaitu Youthmanual dan Bukalapak.
Youthmanual belum memberikan keterangan atas peretasan ini.
Peretas tersebut mengklaim menjual data dari enam situs yang terakhir diretas ke Dream Market seharga 1,2431 Bitcoin atau setara dengan 5.000 dolar.
Baca juga: Peretas klaim jual data jutaan pengguna Bukalapak
Pewarta : Natisha Andarningtyas
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Situs Undip diretas, rektorat pastikan data penerimaan calon mahasiswa jalur mandiri aman
11 July 2024 15:15 WIB
Pakar keamanan siber perkirakan ransomware conti curi data BI 3,8 terabita
03 February 2022 16:01 WIB, 2022
Terpopuler - IT
Lihat Juga
Bidik generasi muda, BSI gelar literasi digital di sejumlah pusat perbelanjaan Jabodetabek
22 November 2024 13:23 WIB