Batang (ANTARA) - Desk Pemilu Kabupaten Batang, Jawa Tengah, terus melakukan sosialisasi pencegahan pada masyarakat dan kepala desa terhadap munculnya berita bohong menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum 2019.

Bupati Wihaji di Batang, Kamis, mengatakan bahwa  dari sekian informasi tidak benar atau hoaks yang secara terus menerus diproduksi maka lama kelamaan akan diyakini oleh masyarakat akan menjadi benar. 

"Oleh karena, jika hal itu sampai terjadi maka tentunya hal itu akan sangat membahayakan. Tidak bisa dipungkiri munculnya hoaks yang kadang–kadang salah menjadi benar sedang yang benar menjadi salah," katanya.

Menurut dia, ada hal yang harus dilakukan untuk mengantisipasi berita hoaks yaitu saring kebenaran suatu informasi apakah merupakan berita palsu atau ujaran kebencian atau tidak. 

"Oleh karena, kami minta kepala desa terus bersinergi dengan forkopimda untuk mensukseskan Pemilu 2019 yang damai. Selain itu, juga guna memastikan kondisi wilayahnya pada sebelum, saat dan sesudah Pemilihan Presiden dan Legislatif aman dan kondusif," katanya.

Ia mengatakan pada Pemilu 2019, ada beberapa hal yang harus diperhatikan karena nantinya saat pemungutan suara akan ada lima kotak suara dan membutuhkan waktu yang cukup lama. 

"Berdasarkan hasil simulasi, rekapitulasinya atau penghitungannya bisa sampai pagi. Oleh karena, bagi kades harus memastikan perlengkapan pemilu di desa siap dan aman. Sambut pesta demokrasi penuh dengan kebahagian, gunakan hak pilih dengan baik karena suara mereka akan menentukan pembangunan dan kemajuan bangsa lima tahun ke depan," katanya.

Komandan Kodim 0736/ Wijayakusuma Batang Letkol Kaveleri Henry Rudy Napitupulu mengatakan kades harus bersinergi dengan Polri dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mengamankan dan mensukseskan Pemilu 2019.

"Sebagai aparatur negara, kita harus bisa menunjukaan guyub rukun di daerah untuk sukseskan Pemilu 2019 yang aman dan kondusif," katanya.