Ngopi di angkringan, Ganjar diserbu warga minta bersalaman
Sabtu, 6 April 2019 8:26 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyempatkan ngopi di angkringan sekitar alun-alun Kutoarjo sebelum pulang kampung di gang Aglik Utara, Kutoarjo Purworejo, Jumat (5/4). (Foto: Humas Pemprov Jateng)
Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyempatkan ngopi di angkringan sekitar alun-alun Kutoarjo sebelum pulang kampung di gang Aglik Utara, Kutoarjo Purworejo, Jumat (5/4) menjadikan warga berdatangan dan langsung mengajak bersalaman dan foto bersama.
Karena kondisi gerimis, Ganjar pun langsung mengajak warga duduk lesehan di angkringan yang beratap terpal biru atau warga sekitar sering menyebutnya angkringan tenda biru.
"Ayo podo mangan, pesen kopi. Bu, kopi Bu," kata Ganjar.
Melihat yang berdatangan semakin banyak, Ganjar meminta masyarakat duduk melingkar dan mengajak diskusi sejumlah persoalan di Purworejo mulai infrastruktur, olahraga, kebencanaan sampai urusan pemilu presiden seperti Puji Subroto dari Bagelen misalnya yang menyampaikan sejumlah pembangunan di daerahnya yang belum kunjung tuntas.
"Mohon bantuannya pak gub, karena pembangunan di daerah aliran sungai itu kami harapkan bisa mengatasi banjir di daerah kami," katanya.
Ada pula dari suporter tim sepakbola andalan masyarakat Purworejo, ISP (Ikatan Sepakbola Purworejo) yang minta dukungan Ganjar agar tim kebanggaannya kembali masuk ke divisi 1, Suprapto,salah satu supporter mengatakan sudah tiga tahun ini tim kebanggaannya terpaksa vakum.
"Syukur-syukur pak gub berkenan membantu untuk renovasi stadion WR Soepratman, karena itu kandang ISP dan saat ini kondisinya kurang diperhatikan," katanya.
Selain itu Suprapto juga menyampaikan kepada Ganjar, kondisi terkini Yuli Wijaya, pemuda yang jadi korban pemukulan kampanye di Purworejo telah membaik, namun Yuli masih mengalami trauma.
Acara ngopi bersama masyarakat itu tidak masuk dalam agenda Ganjar saat pulang kampung untuk menghadiri resepsi pernikahan keponakannya. Namun, banyak aspirasi yang diserap oleh Ganjar termasuk persoalan desa.
"Kalau pembangunan harus diperhatikan baik itu jalan atau jembatan milik pusat, provinsi, kabupaten atau desa. Nah kalau desa ya silakan pak kepala desa langsung diatasi, apalagi sampeyan baru terpilih. Buktikan janji ketika kampanye dulu," kata Ganjar yang langsung disambut tawa dan tepuk tangan dari masyarakat.
Melihat suasana yang demikian cair dan penuh tawa itu, Ganjar mengatakan agar suasana seperti itu terus ditebar di keseharian, terlebih jika menyangkut pemilihan presiden tidak perlu saling fitnah, menyebar kebencian apalagi sampai baku hantam.
"Betapa kita bahagia bisa bertemu, kan ini wajahnya 'mrenges' kabeh, suasana seneng ini jangan dihancurkan dengan permusuhan. Kita hormati yang berbeda pilihan, beda suku, beda agama. Masak sesama orang Purworejo jotos-jotosan," katanya. (LHP)
Karena kondisi gerimis, Ganjar pun langsung mengajak warga duduk lesehan di angkringan yang beratap terpal biru atau warga sekitar sering menyebutnya angkringan tenda biru.
"Ayo podo mangan, pesen kopi. Bu, kopi Bu," kata Ganjar.
Melihat yang berdatangan semakin banyak, Ganjar meminta masyarakat duduk melingkar dan mengajak diskusi sejumlah persoalan di Purworejo mulai infrastruktur, olahraga, kebencanaan sampai urusan pemilu presiden seperti Puji Subroto dari Bagelen misalnya yang menyampaikan sejumlah pembangunan di daerahnya yang belum kunjung tuntas.
"Mohon bantuannya pak gub, karena pembangunan di daerah aliran sungai itu kami harapkan bisa mengatasi banjir di daerah kami," katanya.
Ada pula dari suporter tim sepakbola andalan masyarakat Purworejo, ISP (Ikatan Sepakbola Purworejo) yang minta dukungan Ganjar agar tim kebanggaannya kembali masuk ke divisi 1, Suprapto,salah satu supporter mengatakan sudah tiga tahun ini tim kebanggaannya terpaksa vakum.
"Syukur-syukur pak gub berkenan membantu untuk renovasi stadion WR Soepratman, karena itu kandang ISP dan saat ini kondisinya kurang diperhatikan," katanya.
Selain itu Suprapto juga menyampaikan kepada Ganjar, kondisi terkini Yuli Wijaya, pemuda yang jadi korban pemukulan kampanye di Purworejo telah membaik, namun Yuli masih mengalami trauma.
Acara ngopi bersama masyarakat itu tidak masuk dalam agenda Ganjar saat pulang kampung untuk menghadiri resepsi pernikahan keponakannya. Namun, banyak aspirasi yang diserap oleh Ganjar termasuk persoalan desa.
"Kalau pembangunan harus diperhatikan baik itu jalan atau jembatan milik pusat, provinsi, kabupaten atau desa. Nah kalau desa ya silakan pak kepala desa langsung diatasi, apalagi sampeyan baru terpilih. Buktikan janji ketika kampanye dulu," kata Ganjar yang langsung disambut tawa dan tepuk tangan dari masyarakat.
Melihat suasana yang demikian cair dan penuh tawa itu, Ganjar mengatakan agar suasana seperti itu terus ditebar di keseharian, terlebih jika menyangkut pemilihan presiden tidak perlu saling fitnah, menyebar kebencian apalagi sampai baku hantam.
"Betapa kita bahagia bisa bertemu, kan ini wajahnya 'mrenges' kabeh, suasana seneng ini jangan dihancurkan dengan permusuhan. Kita hormati yang berbeda pilihan, beda suku, beda agama. Masak sesama orang Purworejo jotos-jotosan," katanya. (LHP)
Pewarta : Wisnu Adi Nugroho
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Wali Kota Magelang ajak ketua RT/RW bangun sistem organisasi dengan rapi
18 April 2023 13:46 WIB, 2023
Sekolah Kopi Gemawang Temanggung gelar acara mengopi gratis di pasar tradisional
02 October 2021 13:16 WIB, 2021