Dalam pertandingan babak pertama yang berlangsung pada Rabu, Fitriani ditaklukkan oleh pebulu tangkis asal Thailand Ratchanok Intanon dalam dua gim yang berjalan selama 37 menit dengan skor 18-21 dan 14-21.
Berkaitan dengan laga perdananya itu, dia mengaku sama sekali tidak dapat mengambil alih kendali permainan karena serangan-serangan lawan amat cepat dan tak kunjung berhenti.
"Saya berusaha mengontrol permainan, tapi dia terus menyerang dan saya jadi terbawa pola permainan dia. Di gim kedua juga banyak bola-bola saya yang terasa tidak pas, saya jadi tertekan," kata Fitriani melalui siaran pers PBSI yang diterima Antara di Jakarta, Rabu.
Meskipun demikian, pemain besutan klub Exist Jakarta tersebut mengaku banyak mengambil pelajaran dari pertandingan itu. Kedepannya, dia pun bertekad untuk bermain dengan lebih maksimal lagi.
"Dari dia (lawan), saya banyak belajar variasi servis bola. Jadi, kaki saya harus selalu siap. Saya juga harus lebih kuat, lebih tahan di lapangan dan juga bermain dengan lebih hati-hati supaya tidak banyak melakukan kesalahan," ungkap Fitriani.
Selain Fitriani, satu pemain tunggal putri perwakilan Indonesia lainnya, yakni Gregoria Mariska Tunjung, juga terhenti di babak pertama usai ditumbangkan oleh Mia Blichfeldt asal Denmark dengan skor 16-21 dan 20-22.
Turnamen Singapore Open 2019 berlangsung mulai 9 hingga 14 April 2019 di Singapore Indoor Stadium, Singapura. Total hadiah yang diperebutkan dalam turnamen bulu tangkis level Super 500 itu mencapai 355.000 dolar Amerika Serikat.
Baca juga: Dijegal Denmark, Gregoria gagal ke babak dua Singapore Open 2019
Baca juga: "The Daddies" susul "Minions" ke babak kedua Singapore Open