Pelat ganjil genap di tol akan diterapkan saat mudik
Sabtu, 4 Mei 2019 20:05 WIB
Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi saat memberikan keterangan kepada wartawan di Solo, Sabtu (4/5/2019).(ANTARA/ Aris Wasita)
Solo (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mewacanakan penerapan pelat ganjil genap di dalam tol saat mudik Lebaran 2019 untuk mengurangi kepadatan arus kendaraan.
"Mudik kali ini kami prediksikan lebih baik dari tahun lalu. Meski demikian, kami juga harus memikirkan beberapa pemikiran karena dengan adanya tol Jakarta-Surabaya, ekspektasi masyarakat menggunakan jalan tol pasti meningkat," katanya saat berkunjung ke Solo, Sabtu.
Ia mengatakan jika tidak diwaspadai maka meningkatnya volume jalan raya bisa menjadi bumerang di beberapa titik rawan kemacetan.
"Oleh karena itu, kemarin kami rapat terbatas dengan Presiden. Presiden menyarankan kepada kami dua hal, yaitu bagaimana memberdayakan jalur lama dan Presiden meminta agar kami memberdayakan rest area sebagai pusat ekonomi masyarakat terutama UKM," katanya.
Terkait dengan hal itu, saat ini pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan Kepolisian.
"Bisa saja minggun depan (sosialisasi) agar masyarakat tahu lebih awal, mengenai penerapan ganjil genap selama arus mudik," katanya.
Ia mengatakan penerapan yang mungkin akan dilakukan misalnya hari Senin khusus plat nomor ganjil yang diperbolehkan melintasi jalan tol, sedangkan plat nomor genap harus melewati jalan biasa.
"Selasa kebalikannya, begitu seterusnya. Dengan ini maka bisa dipastikan ada volume dapat terkelola dengan baik. Pengendara juga tidak buru-buru, kami akan koordinasi dengan kepolisian dan pemda," katanya.
Terkait hal itu, saat ini pihaknya tengah melakukan riset kecil. Ia mengatakan jika disetujui maka pada akhir pekan depan aturan tersebut dapat diumumkan.
"Mudik kali ini kami prediksikan lebih baik dari tahun lalu. Meski demikian, kami juga harus memikirkan beberapa pemikiran karena dengan adanya tol Jakarta-Surabaya, ekspektasi masyarakat menggunakan jalan tol pasti meningkat," katanya saat berkunjung ke Solo, Sabtu.
Ia mengatakan jika tidak diwaspadai maka meningkatnya volume jalan raya bisa menjadi bumerang di beberapa titik rawan kemacetan.
"Oleh karena itu, kemarin kami rapat terbatas dengan Presiden. Presiden menyarankan kepada kami dua hal, yaitu bagaimana memberdayakan jalur lama dan Presiden meminta agar kami memberdayakan rest area sebagai pusat ekonomi masyarakat terutama UKM," katanya.
Terkait dengan hal itu, saat ini pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan Kepolisian.
"Bisa saja minggun depan (sosialisasi) agar masyarakat tahu lebih awal, mengenai penerapan ganjil genap selama arus mudik," katanya.
Ia mengatakan penerapan yang mungkin akan dilakukan misalnya hari Senin khusus plat nomor ganjil yang diperbolehkan melintasi jalan tol, sedangkan plat nomor genap harus melewati jalan biasa.
"Selasa kebalikannya, begitu seterusnya. Dengan ini maka bisa dipastikan ada volume dapat terkelola dengan baik. Pengendara juga tidak buru-buru, kami akan koordinasi dengan kepolisian dan pemda," katanya.
Terkait hal itu, saat ini pihaknya tengah melakukan riset kecil. Ia mengatakan jika disetujui maka pada akhir pekan depan aturan tersebut dapat diumumkan.
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Anies Baswedan dinilai ceroboh terapkan ganjil genap tanpa kajian akademis
08 August 2019 11:13 WIB, 2019
Motor dipastikan tidak kena ganjil-genap, ini daftar perluasan selengkapnya
07 August 2019 15:46 WIB, 2019