Google siapkan fitur batasi cookies di Chrome
Selasa, 7 Mei 2019 13:31 WIB
Seorang pria membuka laman Google dari gawainya di Jakarta, Jumat (12/4/2019). Pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Badan Usaha Tetap (BUT) untuk mengejar pemasukan pajak dari perusahaan asing yang berbasis di luar negeri namun bertransaksi dan memperoleh penghasilan di Indonesia termasuk perusahaan-perusahaan besar 'Over The Top' (OTT) atau daring seperti Google, Facebook, Youtube dan lain-lain. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta (ANTARA) - Google sedang menyiapkan peralatan mirip dasbor di peramban Chrome agar pengguna bisa mengatur dan membatasi pelacakan cookies di perangkat mereka.
Reuters melansir Wall Street Journal, melaporkan peralatan baru Google itu tidak akan mengurangi kemampuan secara signifikan perusahaan tersebut mengumpulkan data, namun, akan membantu mereka menekan persaingan iklan online.
Cookies adalah berkas teks berukuran kecil yang mengikuti penjelajahan pengguna. Cookies digunakan oleh pengiklan untuk menargetkan konsumen tentang iklan tertentu yang akan muncul saat mereka berselancar di internet.
Google mengerjakan fitur untuk cookies tersebut selama enam tahun belakangan, namun, rencana tersebut masih maju-mundur. Google baru mempercepat pengerjaan untuk cookies setelah kasus kebocoran data Facebook yang melibatkan Cambridge Analytica tahun lalu.
Google saat ini menjadi pemain terbesar dalam iklan internet berkat pengguna mereka yang mencapai 3 miliar orang. Iklan dari internet menyumbang hampir sepertiga dari total pendapatan Google, menurut lembaga riset eMarketer.
Cookie di Google umumnya dipasang oleh pihak ketiga yang mencari keuntungan, bukan oleh pemilik website yang dikunjungi warganet.
Apple Inc sejak 2017 lalu menghentikan mayoritas pelacak cookies di peramban Safari melalui pengaturan default, dari sistem, begitu juga dengan peramban Firefox buatan Mozilla.
Baca juga: Microsoft luncurkan peramban baru mirip Chrome
Reuters melansir Wall Street Journal, melaporkan peralatan baru Google itu tidak akan mengurangi kemampuan secara signifikan perusahaan tersebut mengumpulkan data, namun, akan membantu mereka menekan persaingan iklan online.
Cookies adalah berkas teks berukuran kecil yang mengikuti penjelajahan pengguna. Cookies digunakan oleh pengiklan untuk menargetkan konsumen tentang iklan tertentu yang akan muncul saat mereka berselancar di internet.
Google mengerjakan fitur untuk cookies tersebut selama enam tahun belakangan, namun, rencana tersebut masih maju-mundur. Google baru mempercepat pengerjaan untuk cookies setelah kasus kebocoran data Facebook yang melibatkan Cambridge Analytica tahun lalu.
Google saat ini menjadi pemain terbesar dalam iklan internet berkat pengguna mereka yang mencapai 3 miliar orang. Iklan dari internet menyumbang hampir sepertiga dari total pendapatan Google, menurut lembaga riset eMarketer.
Cookie di Google umumnya dipasang oleh pihak ketiga yang mencari keuntungan, bukan oleh pemilik website yang dikunjungi warganet.
Apple Inc sejak 2017 lalu menghentikan mayoritas pelacak cookies di peramban Safari melalui pengaturan default, dari sistem, begitu juga dengan peramban Firefox buatan Mozilla.
Baca juga: Microsoft luncurkan peramban baru mirip Chrome
Pewarta : ANTARANEWS
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Bidik generasi muda, BSI gelar literasi digital di sejumlah pusat perbelanjaan Jabodetabek
22 November 2024 13:23 WIB
Terpopuler - IT
Lihat Juga
Bidik generasi muda, BSI gelar literasi digital di sejumlah pusat perbelanjaan Jabodetabek
22 November 2024 13:23 WIB