Magelang (ANTARA) - Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat memperhitungkan stok elpiji agar aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama menjelang Lebaran 2019.

"Disperindag perlu selalu memperhitungkan stok elpiji agar aman, utamanya untuk masyarakat Kota Magelang menjelang Lebaran," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Magelang, Jawa Tengah, Selasa.

Ketika mendekati Lebaran, kata dia, tidak jarang elpiji untuk Kota Magelang dijual oleh pedagang yang nakal ke luar daerah itu.

Disperindag Kota Magelang telah melakukan pemantauan terkait dengan ketersediaan elpiji tiga kilogram atau bersubsidi di tiga agen, yakni Pusat Koperasi Konsumen (PKK) di Jalan Piere Tendean, PT Fatima Utama di Jalan Urip Soemoharjo, dan PT Mitra Migras Sejati (MMS) di Kelurahan Cacaban.

Pihaknya menjamin bahwa stok elipihi di tiga agen tersebut aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama menjelang Lebaran.

"Justru beberapa waktu terakhir permintaan elpiji tiga kilogram cenderung menurun, karena banyak warga yang sudah beralih ke elpiji 5,5 kilogram," kata Kepala Bidang Pedagangan Disperindag Kota Magelang Vivi Eri Setyowati.

Kuota elpiji bersubsidi per 9 Mei 2019 di agen PKK 77.480 tabung, PT Fatima Utama 77.680 tabung, dan PT MMS 30.240 tabung. Agen-agen tersebut menyalurkan elpiji kepada ratusan pangkalan yang tersebar di Kota Magelang dan sekitarnya.

Saat rapat koordinasi dan paparan kesiapan Pemkot Magelang menghadapi Idul Fitri 1440 Hijriah di Aula Adipura Kencana Kompleks Kantor Pemkot Magelang, Senin (20/5), Windarti juga mengatakan tentang pentingnya petugas melakukan tera ulang berbagai timbangan, baik di swalayan maupun toko-toko lainnya.

Berbagai produk makanan dalam kemasan, termasuk parsel, katanya, juga harus diperhatikan tentang ketentuan kedaluwarsa guna menjamin kelayakan konsumsi.

Ia juga mengatakan tentang pentingnya penataan parkir kendaraan di sekitar pasar-pasar yang biasanya ramai atau padat menjelang Lebaran.

"Agar diatur dan diantisipasi supaya tidak semrawut antara parkir dan pedagang lesehan," ucap dia.

Disperidag setempat juga harus memantau peredaran daging di pasar-pasar di kota itu agar kualitasnya terjaga dan layak dikonsumsi.

"Harga daging melonjak tapi kualitas daging juga diperhatikan. Kualitas daging yang buruk akan berdampak pada kesehatan. Di samping itu perlu waspada peredaran daging gelonggongan, jangan sampai masuk Kota Magelang," katanya.

Ia juga meminta semua jajaran organisasi perangkat daerah setempat mempromosikan aneka kuliner dan objek wisata di kota itu kepada pemudik.

"Ini supaya masyarakat, terutama pemudik, tidak sekadar tahu pusat kuliner alun-alun tapi juga lokasi lain. Perhatikan harganya juga jangan sampai 'nuthuk' (terlalu mahal, red.), terbuka saja sehingga tamu kita tidak merasa tertipu," katanya. (hms)