Menhan: Jangan kaitkan Tim Mawar dengan TNI saat ini
Selasa, 11 Juni 2019 14:34 WIB
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu seusai bersilaturahim di kediman Syafii Maarif di Perumahan Nogotirto II, Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa. (FOTO ANTARA/Luqman Hakim)
Sleman (ANTARA) - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu berharap Tim Mawar yang diduga sebagai dalang unjuk rasa di depan Kantor Badan Pengawas Pemilu, yang berakhir ricuh pada 21-22 Mei 2019, tidak dikaitkan dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat ini.
"TNI ya tidak ada urusannya sama tim itu. Itu tim lain. Walaupun itu dulu TNI, TNI sekarang ya lainlah, jadi jangan dikait-kaitkan begitu tidak baik," kata Ryamizard seusai bersilaturahim di kediman Syafii Maarif di Perumahan Nogotirto II, Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa.
Ia berharap isu mengenai "Tim Mawar" tidak perlu dibangkitkan lagi. Tim yang namanya kondang ditujukan kepada kelompok penculik para aktivis pada peristiwa Mei 1998 itu, menurutnya, sudah selesai karena telah menerima hukuman kala itu.
"Tim Mawar kan sudah selesai, sudah ada hukumannya apa segala macam. Sudah selesai, jangan dibangkit-bangkitkan lagi," kata dia.
Meski demikian, seandainya ada keterkaitan tim itu dengan aksi ricuh pada 22 Mei 2019, menurut dia, biarkan Kepolisian yang mengusut. "Kalau ada itu tanya sama polisi. Kalau misalnya salah ya polisi yang mengusut," kata Ryamizard.
Kepolisian Indonesia tengah mendalami dugaan keterlibatan Tim Mawar, nama yang kondang ditujukan kepada kelompok penculik para aktivis pada peristiwa Mei 1998, sebagai dalang unjuk rasa di depan Kantor Badan Pengawas Pemilu, yang berakhir ricuh pada 21-22 Mei 2019.
"TNI ya tidak ada urusannya sama tim itu. Itu tim lain. Walaupun itu dulu TNI, TNI sekarang ya lainlah, jadi jangan dikait-kaitkan begitu tidak baik," kata Ryamizard seusai bersilaturahim di kediman Syafii Maarif di Perumahan Nogotirto II, Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa.
Ia berharap isu mengenai "Tim Mawar" tidak perlu dibangkitkan lagi. Tim yang namanya kondang ditujukan kepada kelompok penculik para aktivis pada peristiwa Mei 1998 itu, menurutnya, sudah selesai karena telah menerima hukuman kala itu.
"Tim Mawar kan sudah selesai, sudah ada hukumannya apa segala macam. Sudah selesai, jangan dibangkit-bangkitkan lagi," kata dia.
Meski demikian, seandainya ada keterkaitan tim itu dengan aksi ricuh pada 22 Mei 2019, menurut dia, biarkan Kepolisian yang mengusut. "Kalau ada itu tanya sama polisi. Kalau misalnya salah ya polisi yang mengusut," kata Ryamizard.
Kepolisian Indonesia tengah mendalami dugaan keterlibatan Tim Mawar, nama yang kondang ditujukan kepada kelompok penculik para aktivis pada peristiwa Mei 1998, sebagai dalang unjuk rasa di depan Kantor Badan Pengawas Pemilu, yang berakhir ricuh pada 21-22 Mei 2019.
Pewarta : Luqman Hakim
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Tim gabungan berhasil amankan 451 bungkus rokok ilegal tanpa cukai Jepara
18 December 2025 20:16 WIB
Tim Pengabdian KESMAS UMS gandeng Puskesmas Gilingan cegah anemia ibu hamil lewat ANECMA
18 December 2025 19:27 WIB
Tim Desain Interior ISI Surakarta tingkatkan kualitas ruang belajar kreatif untuk anak di pemukiman padat
16 December 2025 12:22 WIB
Tim gabungan temukan tiga santriwati terseret arus Sungai Lusi Blora meninggal
12 December 2025 18:58 WIB
Pemkab Batang perkuat kesiapsiagaan tim medis respons cepat korban bencana
08 December 2025 8:45 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
DPC Peradi Kota Semarang silaturahmi dengan PN Semarang, siap saling sinergi
19 December 2025 11:03 WIB
Menteri Hukum Buka Rakor Pengendalian Kinerja dan Refleksi Akhir Tahun 2025
16 December 2025 8:20 WIB