Puluhan aksesptor di Kudus ikuti metode MOW dan MOP
Rabu, 10 Juli 2019 16:31 WIB
Bupati Kudus Muhammad Tamzil bersama istri dengan didampingi Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kudus Ludful Hakim mengunjungi salah satu peserta MOW di Rumah Sakit Kartika Husada Kudus, Rabu (10/7). (Foto : Akhmad Nazaruddin Lathif)
Kudus (ANTARA) - Sebanyak 90 akseptor di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengikuti medis operasi wanita (MOW) dan medis operasi pria (MOP) yang dilaksanakan secara gratis di Rumah Sakit Kartika Husada Kudus, Rabu.
Sri Sumiyati, salah seorang akseptor MOW di Kudus, mengakui tertarik mengikuti program sterilisasi kandungan yang diselenggarakan karena gratis dan sudah memiliki tiga anak.
Keinginannya itu, lanjut dia, juga mendapat dukungan suami sehingga begitu ditawari ada program sterilisasi kandungan secara gratis langsung mendaftar.
Apabila melakukan MOW secara mandiri, katanya, tidak memiliki biaya karena harus merogoh kocek hingga Rp3 jutaan lebih.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kudus Ludful Hakim melalui Kasi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Heni Susanti mengungkapkan jumlah pendaftar yang tertarik mengikuti MOW maupun MOP berjumlah 90 orang dari target sebelumnya sebanyak 80 orang.
Selama ini, kata dia, peserta sterilisasi memang didominasi kaum wanita, sedangkan peserta pria hanya tiga orang.
Hingga siang hari, lanjut dia, jumlah pendaftar yang sudah melakukan daftar ulang berjumlah 50 orang, sedangkan pendaftar lainnya dimungkinkan menyusul karena banyak pesertanya merupakan para pekerja pabrik sehingga baru balik kerja pada siang harinya.
Baca juga: BKKBN "gembleng" Penyuluh KB sebelum diterjunkan
Tindakan operasinya, kata dia, dilakukan secara bergelombang mengingat tindakan operasinya harus dilakukan secara bergiliran dengan mendatangkan satu dokter ahli dibantu asisten dokter.
Sebelum menjalani operasi MOP atau MOW, para akseptor harus menjalani pemeriksaan kesehatan di Puskesmas terdekat.
Pemeriksaan yang dilakukan, meliputi pemeriksaan ada tidaknya penyakit Hepatitis, HIV/AIDS, tensi darah serta penyakit diabetes.
Ia mengatakan program MOW maupun MOP tersebut diprioritaskan untuk orang tua yang sudah memiliki anak, minimal dua anak sesuai program KB.
Bupati Kudus Muhammad Tamzil beserta istri dengan didampingi Komandan Kodim (Dandim) 0722/Kudus Letkol Inf Sentot Dwi Purnomo istrinya.
Program MOW dan MOP secara gratis tersebut diselenggarakan dalam rangka TNI Manunggal KB Kesehatan.
Baca juga: Kudus targetkan 18 Kampung KB jadi Kampung Keluarga Berkualitas
Sri Sumiyati, salah seorang akseptor MOW di Kudus, mengakui tertarik mengikuti program sterilisasi kandungan yang diselenggarakan karena gratis dan sudah memiliki tiga anak.
Keinginannya itu, lanjut dia, juga mendapat dukungan suami sehingga begitu ditawari ada program sterilisasi kandungan secara gratis langsung mendaftar.
Apabila melakukan MOW secara mandiri, katanya, tidak memiliki biaya karena harus merogoh kocek hingga Rp3 jutaan lebih.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kudus Ludful Hakim melalui Kasi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Heni Susanti mengungkapkan jumlah pendaftar yang tertarik mengikuti MOW maupun MOP berjumlah 90 orang dari target sebelumnya sebanyak 80 orang.
Selama ini, kata dia, peserta sterilisasi memang didominasi kaum wanita, sedangkan peserta pria hanya tiga orang.
Hingga siang hari, lanjut dia, jumlah pendaftar yang sudah melakukan daftar ulang berjumlah 50 orang, sedangkan pendaftar lainnya dimungkinkan menyusul karena banyak pesertanya merupakan para pekerja pabrik sehingga baru balik kerja pada siang harinya.
Baca juga: BKKBN "gembleng" Penyuluh KB sebelum diterjunkan
Tindakan operasinya, kata dia, dilakukan secara bergelombang mengingat tindakan operasinya harus dilakukan secara bergiliran dengan mendatangkan satu dokter ahli dibantu asisten dokter.
Sebelum menjalani operasi MOP atau MOW, para akseptor harus menjalani pemeriksaan kesehatan di Puskesmas terdekat.
Pemeriksaan yang dilakukan, meliputi pemeriksaan ada tidaknya penyakit Hepatitis, HIV/AIDS, tensi darah serta penyakit diabetes.
Ia mengatakan program MOW maupun MOP tersebut diprioritaskan untuk orang tua yang sudah memiliki anak, minimal dua anak sesuai program KB.
Bupati Kudus Muhammad Tamzil beserta istri dengan didampingi Komandan Kodim (Dandim) 0722/Kudus Letkol Inf Sentot Dwi Purnomo istrinya.
Program MOW dan MOP secara gratis tersebut diselenggarakan dalam rangka TNI Manunggal KB Kesehatan.
Baca juga: Kudus targetkan 18 Kampung KB jadi Kampung Keluarga Berkualitas
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024