AKI tergolong rendah, Pemkot Magelang tingkatkan kesadaran warga mengonsumsi ikan
Jumat, 26 Juli 2019 12:17 WIB
Pelatihan pengolahan ikan dalam kampanye Gemarikan untuk kader PKK se-Kota Magelang di Kebun Bibit Senopati Kota Magelang, belum lama ini. (ANTARA/Humas Pemkot Magelang)
Magelang (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Pemerintah Kota Magelang, Provinsi Jawa Tengah terus meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi ikan, dengan sasaran utama kalangan anak-anak, karena manfaatnya yang baik bagi kesehatan dan tumbuh kembang.
"AKI (Angka Konsumsi Ikan) Kota Magelang sebetulnya ada kenaikan, tapi masih termasuk rendah dari AKI ideal. Oleh karena itu, kesadaran individu dan kelompok masyarakat tentang arti penting mengonsumsi ikan harus terus digemakan," kata Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Pemkot Magelang Susmiyati dalam keterangan tertulis di Magelang, Jumat.
Angka Konsumsi Ikan Kota Magelang saat ini 23,25 kilogram per kapita per tahun, sedangkan angka ideal bagi kesehatan 31 kilogram per kapita per tahun.
Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, AKI Jateng pada 2019 mencapai 30,64, kilogram per kapita per tahun, AKI nasional 47 kilogram per kapita per tahun, sedangkan sejumlah negara tetangga, seperti Malaysia (70), Korea (60), dan Jepang (140).
Baca juga: Pelatihan budi daya tingkatkan produksi ikan Kota Magelang
Ia mengatakan Kota Magelang termasuk sebagai daerah yang telah melaksanakan Gerakan Masyarakat Makan Ikan (Gemarikan) yang diinisiasi oleh KKP sejak 2014 sebagai gerakan nasional secara berjenjang hingga lapisan terbawah masyarakat.
Ia menjelaskan sasaran utama Gemarikan di Kota Magelang anak-anak usia balita hingga masa sekolah.
"Ini merupakan upaya penanaman kesadaran sejak dini tentang arti pentingnya makan ikan bagi kesehatan dan kecerdasan," ujar dia.
Belum lama ini, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah serta Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Kota Magelang menggelar kampanye Gemarikan untuk kader PKK se-Kota Magelang di Kebun Bibit Senopati Kota Magelang.
Ia mengatakan kegiatan itu diisi dengan pelatihan tentang pengolahan menu makanan berbahan dasar ikan, dengan pemberi materi berkompeten.
Baca juga: Tingkat konsumsi ikan masyarakat Purbalingga rendah
"Agar para kader PKK bisa mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan mengolah ikan di lingkungan keluarga dan sekitarnya," katanya.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Magelang Yetty Biakti Sigit Widyonindito mengapresiasi pelatihan tersebut karena menambah pengetahuan dan keterampilan para ibu dalam mengolah ikan menjadi aneka makanan olahan.
Ia berharap, para peserta menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui pelatihan tersebut untuk dikembangkan menjadi usaha produktif.
“Kampanye Gemarikan masih sangat dibutuhkan dan akan terus kita gelorakan secara terus-menerus. Kaum perempuan, khususnya kader PKK, harus menjadi aktor utama dalam mengajak dan menggerakkan keluarga dan lingkungan sekitarnya agar terbiasa dengan budaya makan ikan," ucapnya. (hms)
Baca juga: Tingkatkan konsumsi ikan, Jateng distribusikan ikan segar ke daerah pedalaman
"AKI (Angka Konsumsi Ikan) Kota Magelang sebetulnya ada kenaikan, tapi masih termasuk rendah dari AKI ideal. Oleh karena itu, kesadaran individu dan kelompok masyarakat tentang arti penting mengonsumsi ikan harus terus digemakan," kata Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Pemkot Magelang Susmiyati dalam keterangan tertulis di Magelang, Jumat.
Angka Konsumsi Ikan Kota Magelang saat ini 23,25 kilogram per kapita per tahun, sedangkan angka ideal bagi kesehatan 31 kilogram per kapita per tahun.
Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, AKI Jateng pada 2019 mencapai 30,64, kilogram per kapita per tahun, AKI nasional 47 kilogram per kapita per tahun, sedangkan sejumlah negara tetangga, seperti Malaysia (70), Korea (60), dan Jepang (140).
Baca juga: Pelatihan budi daya tingkatkan produksi ikan Kota Magelang
Ia mengatakan Kota Magelang termasuk sebagai daerah yang telah melaksanakan Gerakan Masyarakat Makan Ikan (Gemarikan) yang diinisiasi oleh KKP sejak 2014 sebagai gerakan nasional secara berjenjang hingga lapisan terbawah masyarakat.
Ia menjelaskan sasaran utama Gemarikan di Kota Magelang anak-anak usia balita hingga masa sekolah.
"Ini merupakan upaya penanaman kesadaran sejak dini tentang arti pentingnya makan ikan bagi kesehatan dan kecerdasan," ujar dia.
Belum lama ini, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah serta Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Kota Magelang menggelar kampanye Gemarikan untuk kader PKK se-Kota Magelang di Kebun Bibit Senopati Kota Magelang.
Ia mengatakan kegiatan itu diisi dengan pelatihan tentang pengolahan menu makanan berbahan dasar ikan, dengan pemberi materi berkompeten.
Baca juga: Tingkat konsumsi ikan masyarakat Purbalingga rendah
"Agar para kader PKK bisa mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan mengolah ikan di lingkungan keluarga dan sekitarnya," katanya.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Magelang Yetty Biakti Sigit Widyonindito mengapresiasi pelatihan tersebut karena menambah pengetahuan dan keterampilan para ibu dalam mengolah ikan menjadi aneka makanan olahan.
Ia berharap, para peserta menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui pelatihan tersebut untuk dikembangkan menjadi usaha produktif.
“Kampanye Gemarikan masih sangat dibutuhkan dan akan terus kita gelorakan secara terus-menerus. Kaum perempuan, khususnya kader PKK, harus menjadi aktor utama dalam mengajak dan menggerakkan keluarga dan lingkungan sekitarnya agar terbiasa dengan budaya makan ikan," ucapnya. (hms)
Baca juga: Tingkatkan konsumsi ikan, Jateng distribusikan ikan segar ke daerah pedalaman
Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024