Dalam pertandingan yang berlangsung di Huamark Indoor Stadium Bangkok, Jumat, Fitriani bermain kurang stabil dan kerap melakukan kesalahan sendiri.
"Di gim pertama saya sempat unggul terus, tapi banyak mati-mati sendiri dan akhirnya kecolongan. Di gim kedua saya mengubah kecepatan dan kontrol serangan, kalau ada kesempatan langsung serang," ujar Fitriani melalui keterangan tertulis PP PBSI yang diterima Antara di Jakarta, Jumat.
Namun pada gim penentu, Fitriani kembali gagal mengendalikan permainan sehingga Takahashi pun mencuri poin dan mengakhiri dengan kemenangan.
"Di gim ketiga saya tidak bisa kontrol arah angin yang berubah-ubah, padahal di gim pertama saya bisa mengatasi. Serangan-serangan lawan cukup tajam, bola pengembalian saya banyak yang tanggung jadi kena serang terus," kata Fitriani.
Selain itu, Takahashi yang merupakan atlet kidal itu memiliki pukulan yang tajam yang sulit diprediksi arah pukulannya sehingga menyulitkan Fitriani.
Pertemuan di putaran delapan besar tersebut menjadi pertemuan ketiga kedua pebulu tangkis itu, dengan keunggulan telak dimiliki Takahashi 3-0 atas Fitriani.
Sebelum berlaga di Thailand Open 2019, Fitriani sebelumnya juga mengikuti dua turnamen secara berurutan yaitu Japan Open 2019 dan Indonesia Open 2019.
Dalam tiga turnamen yang sudah dia ikuti ini, Fitriani mengaku masih perlu belajar untuk mengolah emosi di lapangan agar tidak merugikan dirinya sendiri.
"Kalau pola main sudah ketemu, tapi masih suka kehilangan fokus tiba-tiba, kurang tenang, kurang sabar, dari diri sendiri suka kesal, belum bisa mengendalikan emosi di lapangan," kata Fitriani.
Indonesia masih memiliki dua wakil di turnamen tingkat Super 500 ini, yaitu Shesar Hiren Rhustavito di nomor tunggal putra dan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di ganda putra.
Baca juga: Greysia/Apriyani terhenti di delapan besar Thailand Open