Jakarta (ANTARA) - Ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari berhasil mengatasi tekanan lawan untuk membukukan kemenangan pertama pada Kejuaraan Dunia Bulu tangkis BWF yang berlangsung di St. Jakobshalle, Basel, Swiss, Senin.
Kerap tertinggal dalam perolehan angka pada gim pertama antara lain pada kedudukan 4-9 dan 15-18, pasangan Rinov/Pitha berhasil mengejar dan memenangi gim pembuka.
Pada gim kedua, setelah memimpin 4-2 pasangan Merah Putih itu tertinggal hingga angka 8-11, sebelum memperoleh sembilan angka beruntun untuk membalik keadaan dan memenangi pertandingan.
Seusai pertandingan Pitha mengakui bahwa permainan mereka masih belum sesuai harapan. Banyak poin lawan yang dihasilkan bukan karena mematikan permainan mereka, melainkan mereka yang banyak mati sendiri.
"Tadi masih kurang enak mainnya, dari set pertama sampe set kedua bukan dimatiin lawan (yang menghasilkan) poin (bagi lawan), tapi karena mati sendiri," ujarnya.
"Untungnya (pada) gim kedua bisa keluar dari tekanan," lanjut dia.
Pada putaran kedua, Rinov/Pitha akan melawan Yuta Watanabe/Arisa Higashino dari Jepang yang mendapat bye pada putaran pertama.
Menghadapi pasangan unggulan ketiga tersebut, Pitha mengaku tidak akan mudah, tetapi ia ingin hasil pertandingan sebelumnya di mana mereka kalah rubber gim bisa menjadi modal bagi ia dan Rinov untuk memperbaiki hasilnya.
Rinov/Pita kalah oleh Yuta/Arisa pada Kejuaraan Asia 2019 dengan rubber gim 15-21, 21-17, 17-21.
"Untuk pertandingan besok, sebelumnya pernah ketemu dan rubber set. Pasti susah tapi enggak ada yang enggak mungkin. Kita sudah pernah lawan, kita sudah pernah coba, kali ini mau coba keluar yang terbaik," katanya.
Untuk itu, ia mengaku harus memperbaiki fokus dan mengurangi mati sendiri. "Karena di pertandingan level 1000 kayak gini, kayak Kejuaraan Dunia, masuk lapangan itu lawan tidak ada yang gampang, jadi mau nggak mau dari fokusnya, kesiapannya harus sudah siap," katanya.
Sementara Rinov berharap keberhasilan mereka menjadi juara dunia junior dua tahun lalu bisa menjadi modal bagi mereka untuk lebih percaya diri pada kejuaraa dunia ini.
"Kita anggap juara dunia junior itu sebagai batu loncatan ke kejuaraan dunia senior. Kita tanding di sini ada titel, jadi lebih percaya diri," katanya.
Baca juga: Rinov/Pitha terhenti di babak pertama Japan Open 2019
Baca juga: Hafiz/Gloria kewalahan redam Rinov/Pitha