Apple dan Google ribut soal peretasan di komunitas Uighur
Sabtu, 7 September 2019 13:17 WIB
Apple Card (Shutterstock)
San Francisco (ANTARA) - Apple Inc pada Jumat (6/9) membenarkan bahwa Uighur, kelompok minoritas Muslim yang dianggap sebagai ancaman keamanan oleh Beijing, menjadi target serangan akibat kelemahan keamanan iPhone.
Namun pihaknya membantah tuduhan saingannya, Alphabet Inc, tentang upaya untuk melacak pengguna smartphone secara real time.
Para peneliti Google Project Zero pekan lalu mengungkapkan bahwa terkumpulnya lima kelemahan keamanan tersebut menyebabkan "upaya berkelanjutan untuk meretas pengguna iPhone di komunitas tertentu selama periode sedikitnya dua tahun."
Mereka tidak menyebutkan komunitas mana yang menjadi target, namun CCN, TechCrunch dan media berita lainnya melaporkan bahwa serangan tersebut bertujuan untuk memonitor Uighur.
Reuters baru-baru ini melansir bahwa China meretas perusahaan-perusahaan telekomunikasi Asia untuk mengintai orang-orang yang berkunjung ke Uighur.
Apple pada Jumat mengatakan serangan tersebut "sangat difokuskan" dan berimbas pada "kurang dari belasan situs yang fokus kontennya terkait dengan komunitas Uighur" bukan pada retas "massal" pengguna iPhone yang dideskripsikan oleh peneliti Google.
Apple juga menuturkan pihaknya membenahi masalah tersebut pada Februari, dalam kurun waktu 10 hari sejak diberitahukan oleh Google.
Apple menuturkan bukti menunjukkan serangan terhadap situs beroperasi hanya dua bulan, dan bukan dua tahun seperti yang dituduhkan peneliti Google.
"Unggahan Google, yang dikeluarkan enam bulan setelah fitur tambahan iOS dirilis, memberikan kesan keliru dari "eksploitasi massal" untuk "memantau kegiatan pribadi di semua populasi secara real time," menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengguna iPhone bahwa perangkat mereka terancam," kata Apple dalam sebuah unggahan. "Ini tidak pernah terjadi."
Google tidak segera mengomentari hal itu.
Sumber: Reuters
Namun pihaknya membantah tuduhan saingannya, Alphabet Inc, tentang upaya untuk melacak pengguna smartphone secara real time.
Para peneliti Google Project Zero pekan lalu mengungkapkan bahwa terkumpulnya lima kelemahan keamanan tersebut menyebabkan "upaya berkelanjutan untuk meretas pengguna iPhone di komunitas tertentu selama periode sedikitnya dua tahun."
Mereka tidak menyebutkan komunitas mana yang menjadi target, namun CCN, TechCrunch dan media berita lainnya melaporkan bahwa serangan tersebut bertujuan untuk memonitor Uighur.
Reuters baru-baru ini melansir bahwa China meretas perusahaan-perusahaan telekomunikasi Asia untuk mengintai orang-orang yang berkunjung ke Uighur.
Apple pada Jumat mengatakan serangan tersebut "sangat difokuskan" dan berimbas pada "kurang dari belasan situs yang fokus kontennya terkait dengan komunitas Uighur" bukan pada retas "massal" pengguna iPhone yang dideskripsikan oleh peneliti Google.
Apple juga menuturkan pihaknya membenahi masalah tersebut pada Februari, dalam kurun waktu 10 hari sejak diberitahukan oleh Google.
Apple menuturkan bukti menunjukkan serangan terhadap situs beroperasi hanya dua bulan, dan bukan dua tahun seperti yang dituduhkan peneliti Google.
"Unggahan Google, yang dikeluarkan enam bulan setelah fitur tambahan iOS dirilis, memberikan kesan keliru dari "eksploitasi massal" untuk "memantau kegiatan pribadi di semua populasi secara real time," menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengguna iPhone bahwa perangkat mereka terancam," kata Apple dalam sebuah unggahan. "Ini tidak pernah terjadi."
Google tidak segera mengomentari hal itu.
Sumber: Reuters
Pewarta : Asri Mayang Sari
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Dirjen IKP : Koran bertahan selama kedepankan jurnalisme berkualitas
01 February 2023 20:52 WIB, 2023
Pakar : Google, Facebook, dan Twitter terancam diblokir tunjukkan ketegasan pemerintah
18 July 2022 13:16 WIB, 2022
Ikuti google maps, seorang pemudik tersesat sampai kawasan hutan Karawang Jabar
30 April 2022 20:17 WIB, 2022
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
vivo Y36 series resmi meluncur di pasar Indonesia dengan membawa desain "Dynamic Glass"
26 May 2023 8:52 WIB, 2023