Trump: Iran sepertinya biang keladi serangan fasilitas minyak Saudi
Selasa, 17 September 2019 9:49 WIB
Kebakaran terlihat dari kejauhan setelah serangan drone oleh kelompok Houthi Iran Yaman di fasilitas pengolahan minyak milik perusahaan Arab Saudi, Aramco, di Buqayq, Arab Saudi, Sabtu (14/9/2019), dalam gambar yang diambil dari video media sosial yang didapatkan REUTERS. ANTARA FOTO/REUTERS/aww/cfo
Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin menyatakan Iran sepertinya menjadi biang keladi atas serangan Sabtu di fasilitas minyak Arab Saudi, namun ia tidak terburu-buru untuk menanggapinya dan masih berupaya mencari dalang serangan tersebut.
Sejumlah pejabat kabinet AS, termasuk Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Menteri Energi Rick Perry, menuding Iran melancarkan serangan tersebut, yang menyebabkan produksi minyak mentah dunia merosot hingga lima persen.
Iran membantah tuduhan tersebut, dengan Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan serangan itu dilakukan oleh "orang-orang Yaman" sebagai aksi balasan atas serangan koalisi pimpinan Saudi dalam empat tahun perang Yaman.
Trump mengatakan Amerika Serikat memiliki banyak opsi untuk menanggapi serangan tersebut, namun menolak untuk membocorkan langkah apa yang sedang dipertimbangkan olehnya. Ia menambahkan bahwa, selagi Amerika Serikat dapat membantu, ia tidak menjanjikan perlindungan untuk Riyadh.
Serangan terhadap Arab Saudi merusak pabrik pemrosesan minyak mentah terbesar di dunia sekaligus memicu lonjakan harga minyak dalam hampir 30 tahun.
Sumber: Reuters
Sejumlah pejabat kabinet AS, termasuk Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan Menteri Energi Rick Perry, menuding Iran melancarkan serangan tersebut, yang menyebabkan produksi minyak mentah dunia merosot hingga lima persen.
Iran membantah tuduhan tersebut, dengan Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan serangan itu dilakukan oleh "orang-orang Yaman" sebagai aksi balasan atas serangan koalisi pimpinan Saudi dalam empat tahun perang Yaman.
Trump mengatakan Amerika Serikat memiliki banyak opsi untuk menanggapi serangan tersebut, namun menolak untuk membocorkan langkah apa yang sedang dipertimbangkan olehnya. Ia menambahkan bahwa, selagi Amerika Serikat dapat membantu, ia tidak menjanjikan perlindungan untuk Riyadh.
Serangan terhadap Arab Saudi merusak pabrik pemrosesan minyak mentah terbesar di dunia sekaligus memicu lonjakan harga minyak dalam hampir 30 tahun.
Sumber: Reuters
Pewarta : Asri Mayang Sari
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Daftar nama pemain timnas hadapi Jepang dan Arab Saudi, Sayuri bersaudara kembali dipanggil
13 November 2024 12:18 WIB
Seleksi Petugas Haji 2025 tingkat daerah dibuka, Ini syarat dan tahapannya
04 November 2024 16:41 WIB
Sesuai Surat Sekjen Kemenag ke DPR, Hasan Affandi memang tidak ke Arab Saudi
04 September 2024 17:21 WIB