Eko Yuli raih dua perak di Kejuaraan Dunia
Jumat, 20 September 2019 14:23 WIB
Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan (kiri) menaiki podium usai meraih medali perak pada nomor snatch dan total angkatan pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Pattaya, Thailand, Kamis (19/9/2019). (ANTARA/HO/PB PABBSI)
Jakarta (ANTARA) - Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan mempersembahkan dua medali perak untuk nomor snatch dan total angkatan pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Pattaya, Thailand, Kamis (19/9) malam.
Berada di kelas 61kg, Eko harus gagal terlebih dulu saat melakukan angkatan snatch seberat 136kg. Namun, saat menaikkan beban pada kesempatan kedua, Eko mulus mengangkat beban 136kg.
Percobaan ketiga menjadi catatan terbaik Eko dari tiga kali kesempatan, dimana ia dapat membukukan angkatan snatch seberat 140kg. Ia pun menduduki peringkat kedua dan berhasil menyelamatkan medali perak untuk timnas Indonesia.
Baca juga: Kemenpora berikan bonus Rp200 juta untuk Eko Yuli
Atlet berusia 30 tahun itu kemudian mengangkat beban 166kg pada nomor clean and jerk, namun gagal dan baru bisa dilakukan pada kesempatan kedua. Sementara pada percobaan ketiga, Eko kembali gagal mengangkat beban 175kg. Ia pun harus puas berada di peringkat keempat.
Dengan total angkatan 306kg, Eko menempati peringkat kedua dan berhak membawa pulang medali perak.
Sementara medali emas direbut oleh lifter China Li Fabin yang membukukan total angkatan 318kg, dan berhasil memecahkan rekor dunia yang sebelumnya dimiliki oleh Eko.
Adapun medali perunggu diraih oleh lifter Kolombia Francisco Antonio yang mencatatkan total angkatan 302kg.
Dua medali perak dari Eko menjadi medali keempat setelah sebelumnya pada kelas 45kg putri, lifter Lisa Setiawati menyumbangkan medali emas pada nomor clean and jerk dan perunggu pada total angkatan.
Baca juga: Olimpiade 2016, Eko Yuli Irawan Bertekad Ganti Perunggu jadi Emas
Berada di kelas 61kg, Eko harus gagal terlebih dulu saat melakukan angkatan snatch seberat 136kg. Namun, saat menaikkan beban pada kesempatan kedua, Eko mulus mengangkat beban 136kg.
Percobaan ketiga menjadi catatan terbaik Eko dari tiga kali kesempatan, dimana ia dapat membukukan angkatan snatch seberat 140kg. Ia pun menduduki peringkat kedua dan berhasil menyelamatkan medali perak untuk timnas Indonesia.
Baca juga: Kemenpora berikan bonus Rp200 juta untuk Eko Yuli
Atlet berusia 30 tahun itu kemudian mengangkat beban 166kg pada nomor clean and jerk, namun gagal dan baru bisa dilakukan pada kesempatan kedua. Sementara pada percobaan ketiga, Eko kembali gagal mengangkat beban 175kg. Ia pun harus puas berada di peringkat keempat.
Dengan total angkatan 306kg, Eko menempati peringkat kedua dan berhak membawa pulang medali perak.
Sementara medali emas direbut oleh lifter China Li Fabin yang membukukan total angkatan 318kg, dan berhasil memecahkan rekor dunia yang sebelumnya dimiliki oleh Eko.
Adapun medali perunggu diraih oleh lifter Kolombia Francisco Antonio yang mencatatkan total angkatan 302kg.
Dua medali perak dari Eko menjadi medali keempat setelah sebelumnya pada kelas 45kg putri, lifter Lisa Setiawati menyumbangkan medali emas pada nomor clean and jerk dan perunggu pada total angkatan.
Baca juga: Olimpiade 2016, Eko Yuli Irawan Bertekad Ganti Perunggu jadi Emas
Pewarta : Shofi Ayudiana
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Eko Yuli: Tunjangan hari tua atlet peraih medali olimpiade terhenti sejak 2017
17 August 2020 12:12 WIB, 2020
Eko Yuli dan Triyatno raih medali emas angkat besi Fajr Cup di Iran
03 February 2020 15:25 WIB, 2020
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Khong Guan Grup luncurkan "Sejuta Bola Superco Untuk Indonesia" tahun ketiga
11 November 2024 13:29 WIB
Pemkot Surakarta ajukan anggaran tambahan ke Wapres untuk GOR Indoor Manahan
02 November 2024 15:58 WIB