PLTU Batang sabet 3 penghargaan Nusantara CSR Award
Senin, 23 September 2019 15:12 WIB
Senior Manager CSR PT Bhimasena Power Indonesia Bhayu Pamungkas menerima penghargaan Nusantara Award 2019 dari Sekretaaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Anwar Sanusi. (Dok. Humas BPI))
Batang (ANTARA) - PT Bhimasena Power Indonesia selaku pengembang proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menyabet sebanyak tiga penghargaan Nusantara CSR Award 2019 yang diselenggarakan oleh La Tofi School of CSR.
Senior Manager CSR PT BPI Bhayu Pamungkas di Batang, Senin, mengatakan bahwa penghargaan ini sebagai bukti kepercayaan publik terhadap program tanggung jawab perusahaan (Corporate Social Responsibility),khususnya program Bima Sembada, pemberdayaan ekonomi komunitas dan pelibatan komunitas dalam menangani sampah.
Ia mengatakan program Bima Sembada, pemberdayaan ekonomi komunitas dan pelibatan komunitas dalam menangani sampah tersebut menjadi program yang diandalkan oleh PT BPI dalam ajang Nusantara Award 2019.
Baca juga: PLTU Batang sosialisasikan penerapan teknologi ramah lingkungan
Keberhasilan ini, kata dia, merupakan bukti adanya sinergi antara swasta, pemerintah daerah dan peran serta masyarakat yang baik sehingga menghasilkan program yang bermanfaat bagi seluruh stakeholders.
Program Bima Sembada (bersih, makmur, sehat, masyarakat berdaya) merupakan gerakan penguatan kesehatan berbasis desa yang berfokus pada penguatan kader kesehatan dan revitalisasi forum kesehatan desa melalui kegiatan peningkatan kapasitas dan pendampingan program jambanisasi (ODF), dan sistem pengelolaan air limbah (SPAL), tanaman obat keluarga, serta penghijauan.
"Sejak 2015 hingga 2018, BPI telah memberikan pelatihan dan pendampingan kepada 6.945 orang di 14 desa terdampak. Program pemberdayaan ekonomi komunitas ini dilaksanakan melalui program pengembangan kelompok usaha bersama (KUB) yang merupakan penguatan usaha mikro yang dikembangkan berbasis kebutuhan lokal, ketersediaan akses pasar, dan kelayakan rantai pasok," katanya.
Baca juga: Peduli literasi, PLTU Batang diganjar penghargaan dari pemda
Ia mengatakan untuk memastikan peluang keberlanjutan usaha telah terbentuk 178 KUB yang beranggota 2.536 orang dengan berbagai jenis usaha produksi rumahan, jasa produksi, simpan pinjam, jasa layanan, peternakan dan perikanan.
PT BPI, kata dia, konsisten memberikan pendampingan pada warga terdampak antara lain dalam bentuk pelatihan, modal kerja, serta sarana produksi dan sarana pendukung usaha.
Penghargaan ini akan menjadi motivasi PT BPI lebih meningkatkan dan menjaga komunikasi yang baik, serta bersinergi dengan pemerintah daerah dan masyarakat sekitar pembangunan PLTU, katanya.
"Seiring dengan berkembangnya program KUB serta mendukung pengembangan usaha masyarakat, BPI membentuk dan mengembangkan Lembaga Keuangan Mikro sejak tahun 2013 yang terdiri atas 2 program yaitu pengembangan 3 Koperasi simpan pinjam dan kemitraan dengan komida (model grameen bank)," katanya.*
Baca juga: PLTU Batang raih tiga penghargaan
Senior Manager CSR PT BPI Bhayu Pamungkas di Batang, Senin, mengatakan bahwa penghargaan ini sebagai bukti kepercayaan publik terhadap program tanggung jawab perusahaan (Corporate Social Responsibility),khususnya program Bima Sembada, pemberdayaan ekonomi komunitas dan pelibatan komunitas dalam menangani sampah.
Ia mengatakan program Bima Sembada, pemberdayaan ekonomi komunitas dan pelibatan komunitas dalam menangani sampah tersebut menjadi program yang diandalkan oleh PT BPI dalam ajang Nusantara Award 2019.
Baca juga: PLTU Batang sosialisasikan penerapan teknologi ramah lingkungan
Keberhasilan ini, kata dia, merupakan bukti adanya sinergi antara swasta, pemerintah daerah dan peran serta masyarakat yang baik sehingga menghasilkan program yang bermanfaat bagi seluruh stakeholders.
Program Bima Sembada (bersih, makmur, sehat, masyarakat berdaya) merupakan gerakan penguatan kesehatan berbasis desa yang berfokus pada penguatan kader kesehatan dan revitalisasi forum kesehatan desa melalui kegiatan peningkatan kapasitas dan pendampingan program jambanisasi (ODF), dan sistem pengelolaan air limbah (SPAL), tanaman obat keluarga, serta penghijauan.
"Sejak 2015 hingga 2018, BPI telah memberikan pelatihan dan pendampingan kepada 6.945 orang di 14 desa terdampak. Program pemberdayaan ekonomi komunitas ini dilaksanakan melalui program pengembangan kelompok usaha bersama (KUB) yang merupakan penguatan usaha mikro yang dikembangkan berbasis kebutuhan lokal, ketersediaan akses pasar, dan kelayakan rantai pasok," katanya.
Baca juga: Peduli literasi, PLTU Batang diganjar penghargaan dari pemda
Ia mengatakan untuk memastikan peluang keberlanjutan usaha telah terbentuk 178 KUB yang beranggota 2.536 orang dengan berbagai jenis usaha produksi rumahan, jasa produksi, simpan pinjam, jasa layanan, peternakan dan perikanan.
PT BPI, kata dia, konsisten memberikan pendampingan pada warga terdampak antara lain dalam bentuk pelatihan, modal kerja, serta sarana produksi dan sarana pendukung usaha.
Penghargaan ini akan menjadi motivasi PT BPI lebih meningkatkan dan menjaga komunikasi yang baik, serta bersinergi dengan pemerintah daerah dan masyarakat sekitar pembangunan PLTU, katanya.
"Seiring dengan berkembangnya program KUB serta mendukung pengembangan usaha masyarakat, BPI membentuk dan mengembangkan Lembaga Keuangan Mikro sejak tahun 2013 yang terdiri atas 2 program yaitu pengembangan 3 Koperasi simpan pinjam dan kemitraan dengan komida (model grameen bank)," katanya.*
Baca juga: PLTU Batang raih tiga penghargaan
Pewarta : Kutnadi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024