Induk dan bayi orangutan korban kebakaran hutan direhabilitasi
Jumat, 4 Oktober 2019 16:12 WIB
Induk dan bayi orangutan yang diselamatkan petugas BKSDA Kalimantan Tengah dari lahan yang terbakar di Desa Bagendang Hilir Kecamatan Mentaya Hilir Utara Kabupaten Kotawaringin Timur, Kamis (3/10/2019). ANTARA/ HO BKSDA Pos Sampit
Sampit (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah menyelamatkan induk dan bayi orangutan yang masuk ke kebun warga di Kabupaten Kotawaringin Timur karena kebakaran melanda hutan yang menjadi habitat mereka.
Kedua orangutan tersebut bakal diobservasi kemudian menjalani rehabilitasi setelah kehilangan habitat yang sehat bagi mereka.
Warga menghubungi petugas BKSDA untuk mengevakuasi dua orangutan yang masuk ke kebun warga di Gang Garuda, Desa Bagendang Hilir, Kecamatan Mentaya Hilir Utara.
"Lokasi merupakan areal bekas terbakar dengan vegetasi dominan kelapa sawit dan karet milik warga," kata Komandan Jaga BKSDA Pos Sampit Muriansyah di Sampit, Jumat.
Baca juga: Orangutan Tapanuli ternyata juga menyukai durian
"Diperkirakan, orangutan sengaja mendatangi lokasi tersebut karena mencari makanan. Di lokasi tersebut masih ada kebun sawit warga yang tidak terbakar," katanya.
Ia menyebut kebakaran hutan dan lahan sebagai faktor yang mendorong orangutan keluar dari habitat dan masuk ke area perkebunan warga Desa Bagendang Hilir.
Tim Wildlife Rescue Unit Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Kalimantan Tengah bersama Orangutan Foundation United Kingdom berupaya menyelamatkan induk dan bayi orangutan yang masuk ke kebun warga Desa Bagendang Hilir pada Kamis (3/10) pukul 16.00 sampai 18.30 WIB.
Saat ditemukan, induk orangutan yang berusia sekitar 13 tahun tampak sehat namun bayi orangutan jantan yang berusia tiga bulan terlihat kurus.
Setelah upaya penyelamatan selesai sekitar pukul pukul 20.40 WIB, induk dan bayi orangutan langsung dibawa ke kantor Seksi Konservasi Wilayah II di Pangkalan Bun.
Induk dan bayi orangutan tersebut akan menjalani observasi dan rehabilitasi. Kalau kondisinya sudah memungkinkan, kedua orangutan akan dilepasliarkan di kawasan Suaka Margasatwa Lamandau di Kabupaten Lamandau.
"Ini masih satu lokasi rescue tiga individu orangutan pada awal September lalu. Entah dari mana datangnya orangutan tersebut, padahal di daerah tersebut sudah tidak ada orangutan lagi," kata Muriansyah mengenai evakuasi dua orangutan yang masuk ke kebun warga Desa Bagendang Hilir.
Pada 1 dan 2 September 2019, BKSDA menyelamatkan tiga orangutan yang berada di kawasan kebun kelapa sawit warga di Desa Bagendang Hilir, Mentaya Hilir Utara.
Kedua orangutan tersebut bakal diobservasi kemudian menjalani rehabilitasi setelah kehilangan habitat yang sehat bagi mereka.
Warga menghubungi petugas BKSDA untuk mengevakuasi dua orangutan yang masuk ke kebun warga di Gang Garuda, Desa Bagendang Hilir, Kecamatan Mentaya Hilir Utara.
"Lokasi merupakan areal bekas terbakar dengan vegetasi dominan kelapa sawit dan karet milik warga," kata Komandan Jaga BKSDA Pos Sampit Muriansyah di Sampit, Jumat.
Baca juga: Orangutan Tapanuli ternyata juga menyukai durian
"Diperkirakan, orangutan sengaja mendatangi lokasi tersebut karena mencari makanan. Di lokasi tersebut masih ada kebun sawit warga yang tidak terbakar," katanya.
Ia menyebut kebakaran hutan dan lahan sebagai faktor yang mendorong orangutan keluar dari habitat dan masuk ke area perkebunan warga Desa Bagendang Hilir.
Tim Wildlife Rescue Unit Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Kalimantan Tengah bersama Orangutan Foundation United Kingdom berupaya menyelamatkan induk dan bayi orangutan yang masuk ke kebun warga Desa Bagendang Hilir pada Kamis (3/10) pukul 16.00 sampai 18.30 WIB.
Saat ditemukan, induk orangutan yang berusia sekitar 13 tahun tampak sehat namun bayi orangutan jantan yang berusia tiga bulan terlihat kurus.
Setelah upaya penyelamatan selesai sekitar pukul pukul 20.40 WIB, induk dan bayi orangutan langsung dibawa ke kantor Seksi Konservasi Wilayah II di Pangkalan Bun.
Induk dan bayi orangutan tersebut akan menjalani observasi dan rehabilitasi. Kalau kondisinya sudah memungkinkan, kedua orangutan akan dilepasliarkan di kawasan Suaka Margasatwa Lamandau di Kabupaten Lamandau.
"Ini masih satu lokasi rescue tiga individu orangutan pada awal September lalu. Entah dari mana datangnya orangutan tersebut, padahal di daerah tersebut sudah tidak ada orangutan lagi," kata Muriansyah mengenai evakuasi dua orangutan yang masuk ke kebun warga Desa Bagendang Hilir.
Pada 1 dan 2 September 2019, BKSDA menyelamatkan tiga orangutan yang berada di kawasan kebun kelapa sawit warga di Desa Bagendang Hilir, Mentaya Hilir Utara.
Pewarta : Kasriadi, Norjani
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Produktivitas perairan ekstrem Kalimantan ungkap keunikan ekosistem tropis
07 December 2025 20:05 WIB
Mahasantri Pondok Shabran UMS dampingi warga Turan Amis Kalimantan Tengah dalam pengajian rutin
16 November 2025 14:58 WIB
Kontingan Kalbar raih emas perdana tarung derajat putri di PON Bela Diri Kudus
16 October 2025 14:16 WIB
XL Axiata salurkan bantuan untuk korban banjir di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah
31 October 2024 10:05 WIB, 2024
Terpopuler - Insiden
Lihat Juga
Polresta Banyumas selidiki kecelakaan lalu lintas tewaskan dua pejalan kaki
13 November 2025 14:07 WIB
Tim SAR evakuasi mahasiswa korban terakhir tenggelam di Sungai Jolinggo Kendal
06 November 2025 8:41 WIB
SAR temukan dua mahasiswa UIN Semarang korban tenggelam di Sungai Jolinggo Kendal
05 November 2025 13:38 WIB
UIN Walisongo: Masih ada satu mahasiswi KKN hanyut di Kendal belum ditemukan
05 November 2025 12:00 WIB