Dalilah cetak rekor dunia lari gawang 400m putri
Sabtu, 5 Oktober 2019 14:35 WIB
Pelari AS Dalilah Muhammad (tengah) melintasi garis finis untuk memenangi final lari gawang 400m putri pada Kejuaraan Dunia Atletik IAAF 2019 di Stadion Khalifa International di Doha, Jumat (4/10/2019). (Jewel SAMAD / AFP)
Jakarta (ANTARA) - Dalilah Muhammad dari Amerika Serikat menciptakan rekor dunia baru dalam nomor lari gawang 400 meter putri bersaing dengan rekan senegaranya Sydney McLaughlin untuk merebut medali emas Kejuaraan Dunia, Jumat.
Juara Olimpiade 2016 itu meraih emas dengan catatan waktu 52,16 detik di Khalifa Stadium, Doha, Qatar, memperbaiki rekor dunia atas namanya sendiri 52,20 detik yang dicetak pada US Trials di Iowa Juli lalu.
McLaughlin, yang finis hanya sedikit di belakangnya, memperoleh perak dengan waktu 52,23 detik sementara perunggu jatuh ke tangan Rushell Clayton dari Jamaika dengan catatan waktu 53,74.
"Ini sangat berarti," kata Muhammad. "Saya sangat menginginkan gelar juara dunia, tetapi memecahkan rekor dunia lagi adalah luar biasa," kata atlet asal New York berusia 29 tahun itu seperti dikutip AFP, Sabtu.
"Rasanya menyenangkan memperoleh semuanya berbarengan pada saat itu yang paling penting. Saya bahkan tidak tahu siapa yang memenangi lomba. Saya hanya ingin melihat siapa yang menang dan kemudian saya menyadari ketika mereka mengatakan rekor dunia yang telah saya pecahkan."
Ini merupakan persaingan klasik berikutnya antara Muhammad dan McLaughlin di lintasan.
McLaughlin (20 tahun), telah mengalahkan Muhammad dua kali tahun ini, memenangi Diamond Trophy di Zurich pada Agustus dan pada Bislett Games di Oslo Juni lalu.
Namun, Muhammad yang telah memecahkan rekor yang sudah 16 tahun dengan kemenangannya dalam uji coba (trials) pada Juli, tidak berminat untuk membiarkan McLaughlin menang pada Jumat.
"Saya tahu ini akan menjadi lomba yang cepat, tetapi saya tidak memperkirakan rekor dunia," kata Muhammad.
McLaughlin menghibur dirinya dengan perak. "Saya tahu itu akan cepat tetapi saya tidak berpikir akan secepat itu," katanya.
"Aku melakukan semua yang aku bisa dan setidaknya AS memperoleh satu-dua. Aku masih muda dan setiap hari di sini adalah pengalaman baru. Aku lelah."
McLaughlin mencuri perhatian pada 2016, ketika masih berusia 16 tahun ia memenuhi syarat masuk tim AS untuk Olimpiade Rio.
Dia mengakui sudah memikirkan Olimpiade Tokyo tahun depan.
"Olimpiade selalu ada di pikiran saya, tetapi pertama-tama, saya harus menyelesaikan musim dan kemudian saya bisa pulang dan bersiap-siap untuk itu."
Juara Olimpiade 2016 itu meraih emas dengan catatan waktu 52,16 detik di Khalifa Stadium, Doha, Qatar, memperbaiki rekor dunia atas namanya sendiri 52,20 detik yang dicetak pada US Trials di Iowa Juli lalu.
McLaughlin, yang finis hanya sedikit di belakangnya, memperoleh perak dengan waktu 52,23 detik sementara perunggu jatuh ke tangan Rushell Clayton dari Jamaika dengan catatan waktu 53,74.
"Ini sangat berarti," kata Muhammad. "Saya sangat menginginkan gelar juara dunia, tetapi memecahkan rekor dunia lagi adalah luar biasa," kata atlet asal New York berusia 29 tahun itu seperti dikutip AFP, Sabtu.
"Rasanya menyenangkan memperoleh semuanya berbarengan pada saat itu yang paling penting. Saya bahkan tidak tahu siapa yang memenangi lomba. Saya hanya ingin melihat siapa yang menang dan kemudian saya menyadari ketika mereka mengatakan rekor dunia yang telah saya pecahkan."
Ini merupakan persaingan klasik berikutnya antara Muhammad dan McLaughlin di lintasan.
McLaughlin (20 tahun), telah mengalahkan Muhammad dua kali tahun ini, memenangi Diamond Trophy di Zurich pada Agustus dan pada Bislett Games di Oslo Juni lalu.
Namun, Muhammad yang telah memecahkan rekor yang sudah 16 tahun dengan kemenangannya dalam uji coba (trials) pada Juli, tidak berminat untuk membiarkan McLaughlin menang pada Jumat.
"Saya tahu ini akan menjadi lomba yang cepat, tetapi saya tidak memperkirakan rekor dunia," kata Muhammad.
McLaughlin menghibur dirinya dengan perak. "Saya tahu itu akan cepat tetapi saya tidak berpikir akan secepat itu," katanya.
"Aku melakukan semua yang aku bisa dan setidaknya AS memperoleh satu-dua. Aku masih muda dan setiap hari di sini adalah pengalaman baru. Aku lelah."
McLaughlin mencuri perhatian pada 2016, ketika masih berusia 16 tahun ia memenuhi syarat masuk tim AS untuk Olimpiade Rio.
Dia mengakui sudah memikirkan Olimpiade Tokyo tahun depan.
"Olimpiade selalu ada di pikiran saya, tetapi pertama-tama, saya harus menyelesaikan musim dan kemudian saya bisa pulang dan bersiap-siap untuk itu."
Pewarta : Fitri Supratiwi
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Polisi tunggu hasil forensik penyebab empat korban meninggal dunia di tol Tegal
12 December 2025 19:12 WIB
UIN Saizu dan Kemnaker perkuat kolaborasi percepat serapan alumni ke dunia kerja
09 December 2025 21:21 WIB
Kompetisi Sepak Bola Liga Desa, calon kompetisi dengan tim terbanyak di dunia
21 November 2025 7:42 WIB
Gubernur: Borobudur Marathon masuk dalam Elite Label jadikan Jateng ikon marathon dunia
16 November 2025 17:35 WIB
Bank Jateng Pemalang tingkatkan literasi keuangan lewat kolaborasi inovatif dengan dunia kampus
14 November 2025 14:20 WIB
Polres Pekalongan selidiki kasus kompor meledak akibatkan tiga orang tewas
03 November 2025 19:04 WIB
UMS raih CNN Indonesia Award 2025 atas kontribusi Pendidikan Islam berkelas dunia
31 October 2025 18:42 WIB
Terpopuler - Atletik
Lihat Juga
Bank Jateng Borobudur Marathon 2025 ditutup meriah, 2.000 pelari ikuti fun run dan dorong UMKM
18 December 2025 11:55 WIB
Gubernur: Borobudur Marathon masuk dalam Elite Label jadikan Jateng ikon marathon dunia
16 November 2025 17:35 WIB
Kontingen Jabar masih kokoh di puncak perolehan medali PON Bela Diri Kudus 2025
21 October 2025 9:42 WIB