Khoiful Mukhib bertengger di urutan dua kualifikasi Balap Downhill
Sabtu, 12 Oktober 2019 21:56 WIB
Salah satu atlet downhill melakukan sesi seeding run pada kejuaran 76 Indonesian Downhill 2019 yang digelar di Ternadi Bike Park, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (12/10). ANTARA / Akhmad Nazaruddin Lathif
Kudus (ANTARA) - Pebalap downhill nasional Khoiful Mukhib yang meraih medali emas pada Asian Games 2018 berada di urutan kedua dengan catatan waktu 3 menit 27,237 detik di kelas Men elite pada sesi kualifikasi kejuaran 76 Indonesian Downhill 2019 yang digelar di Ternadi Bike Park, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Sabtu.
Catatan waktu pembalap asal Jepara tersebut masih kalah dengan Pahraz Salman Alparisi yang meraih catatan terbaik di kelas Men Elite dengan waktu 3 menit 23,836 detik.
Sementara Popo Ariyo Sejati melengkapi tiga teratas Seeding Run dengan torehan waktu 3 menit 27,489 detik.
Baca juga: 193 peserta ikuti balap sepeda Downhill seri lima
"Babak kualifikasi atau 'seeding run' hari ini (12/10) berjalan cukup lancar. Peraih catatan waktu terbaik akan memulai balapan dari urutan belakang," kata Direktur Indonesian Downhill Parama Nugroho ditemui usai menyaksikan sesi Seeding Run Kejuaraan Indonesian Downhill 2019 seri 3 di Ternadi Bike Park, Kabupaten Kudus, Sabtu.
Ia mengungkapkan keuntungan memulai dari urutan belakang tentunya sangat banyak karena mengetahui minimal tiga peserta sebelumnya berapa catatan waktunya.
Persaingannya, lanjut dia, diperkirakan akan cukup ketat karena di kelas Men Elite ada yang juara Asian Games 2018, sehingga persaingannya sangat ketat.
Terkait dengan karakter trek balapan di Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus itu, lebih panjang dibandingkan dengan trek di seri sebelumnya.
"Karakter treknya juga cukup laju. Ada rock garden yang cukup panjang dan level kejuaraannya sama dengan yang di Bromo masuk dalam kalender UCI (Union Cycliste Internationale) kategori C1," ujarnya.
Dengan kategori C1, kata dia, poinnya cukup tinggi sehingga rider yang berlomba di Ternadi akan mendapat poin 60.
"Poin tersebut satu level di bawah continental, dengan poin tersebut atlet Tanah Air memiliki peringkat dunia lebih baik," ujarnya.
Kelas Men Elite sendiri terdapat 15 pembalap yang akan bersaing pada sesi final yang digelar Minggu (13/10).
Di lintasan sepanjang 2,3 kilometer, catatan waktu terbaik wanita pembalap downhill diraih Tiara Andini Prastika yang turun di kelas Women Elite dengan catatan 4 menit 00,587 detik.
Sementara peraih medali emas di Asian Games 2018, Ayu Triya Andriana juga harus puas diposisi kedua dengan catatan waktunya 4 menit 24,743 detik, sedangkan peringkat ketiga yakni Nia Vanessa dengan catatan waktu 4 menit 30,701 detik.
Baca juga: Indonesia perkasa dengan dua emas downhill
Catatan waktu pembalap asal Jepara tersebut masih kalah dengan Pahraz Salman Alparisi yang meraih catatan terbaik di kelas Men Elite dengan waktu 3 menit 23,836 detik.
Sementara Popo Ariyo Sejati melengkapi tiga teratas Seeding Run dengan torehan waktu 3 menit 27,489 detik.
Baca juga: 193 peserta ikuti balap sepeda Downhill seri lima
"Babak kualifikasi atau 'seeding run' hari ini (12/10) berjalan cukup lancar. Peraih catatan waktu terbaik akan memulai balapan dari urutan belakang," kata Direktur Indonesian Downhill Parama Nugroho ditemui usai menyaksikan sesi Seeding Run Kejuaraan Indonesian Downhill 2019 seri 3 di Ternadi Bike Park, Kabupaten Kudus, Sabtu.
Ia mengungkapkan keuntungan memulai dari urutan belakang tentunya sangat banyak karena mengetahui minimal tiga peserta sebelumnya berapa catatan waktunya.
Persaingannya, lanjut dia, diperkirakan akan cukup ketat karena di kelas Men Elite ada yang juara Asian Games 2018, sehingga persaingannya sangat ketat.
Terkait dengan karakter trek balapan di Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus itu, lebih panjang dibandingkan dengan trek di seri sebelumnya.
"Karakter treknya juga cukup laju. Ada rock garden yang cukup panjang dan level kejuaraannya sama dengan yang di Bromo masuk dalam kalender UCI (Union Cycliste Internationale) kategori C1," ujarnya.
Dengan kategori C1, kata dia, poinnya cukup tinggi sehingga rider yang berlomba di Ternadi akan mendapat poin 60.
"Poin tersebut satu level di bawah continental, dengan poin tersebut atlet Tanah Air memiliki peringkat dunia lebih baik," ujarnya.
Kelas Men Elite sendiri terdapat 15 pembalap yang akan bersaing pada sesi final yang digelar Minggu (13/10).
Di lintasan sepanjang 2,3 kilometer, catatan waktu terbaik wanita pembalap downhill diraih Tiara Andini Prastika yang turun di kelas Women Elite dengan catatan 4 menit 00,587 detik.
Sementara peraih medali emas di Asian Games 2018, Ayu Triya Andriana juga harus puas diposisi kedua dengan catatan waktunya 4 menit 24,743 detik, sedangkan peringkat ketiga yakni Nia Vanessa dengan catatan waktu 4 menit 30,701 detik.
Baca juga: Indonesia perkasa dengan dua emas downhill
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Dojang Batmab Blora borong 73 medali di Vasaka Taekwondo Championship 2025
02 December 2025 9:41 WIB
Tim UMS raih dua medali perunggu PIMNAS 2025 berkat inovasi pendidikan inklusif
28 November 2025 16:35 WIB
UMS ukir prestasi global dengan bawa pulang empat medali emas di ISIF 2025
20 November 2025 15:02 WIB
Indonesia raih enam medali emas pada Polytron Indonesia Para Badminton International 2025
02 November 2025 17:28 WIB
Tim Indonesia berpeluang raih banyak medali pada Polytron Indonesia Para Badminton Internasional
01 November 2025 17:34 WIB
Dua atlet wushu Kontingen Jatim borong enam medali emas di PON Bela Diri Kudus 2025
27 October 2025 8:31 WIB
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Purbalingga menggelar turnamen bola voli pelajar untuk jaring bibit atlet muda
08 December 2025 14:01 WIB
Dojang Batmab Blora borong 73 medali di Vasaka Taekwondo Championship 2025
02 December 2025 9:41 WIB
Exco PSSI Pusat Kairul Anwar siap maju di ajang pemilihan Ketua Asprov PSSI Jateng
26 November 2025 12:55 WIB
Tendbir North Coast mempromosikan pariwisata Jateng gowes ratusan kilometer
23 November 2025 8:57 WIB