Kudus (ANTARA) - Kepolisian Resor Kudus, Jawa Tengah, membantu menyalurkan air bersih untuk warga terdampak kekeringan di Kecamatan Jekulo dengan menggunakan mobil water canon yang memiliki kapasitas angkut air hingga 6.000 liter, Kamis.

Sasaran penyaluran air bersih, yakni di Desa Bulung Cangkring, Kecamatan Jekulo dan beberapa desa di Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus.

Selain dengan mobil water canon yang disopiri sendiri oleh Kapolres Kudus AKBP Saptono, penyaluran air bersih juga dibantu dengan mobil tangki dengan kapasitas 5.000 liter.

Menurut Kapolres Kudus AKBP Saptono di Kudus, Kamis, alasan menggunakan mobil water canon karena selama ini tidak dipakai menyusul situasi wilayah di Kudus cukup kondusif.

Baca juga: Kodim Cilacap bantu air bersih untuk warga Dusun Kaliaru

Untuk itulah, kata dia, coba dimanfaatkan untuk membantu menyalurkan bantuan air bersih karena kapasitas tampung airnya juga cukup besar.

Ia berharap penyaluran air bersih ini bisa meringankan beban warga yang selama ini kesulitan mendapatkan air bersih selama musim kemarau untuk kebutuhan mandi, cuci, dan air minum.

Total truk tangki yang disiapkan untuk membantu warga kesulitan air bersih berjumlah sembilan truk untuk disalurkan ke Desa Bulung Cangkring, Kecamatan Jekulo terdapat empat truk tangki dan mobil water canon, sedangkan truk tangki lainnya untuk disalurkan ke sejumlah desa yang kesulitan air bersih di Kecamatan Undaan.

Penyaluran bantuan air bersih hari ini (17/10), merupakan hasil kerja sama antara Polres Kudus, PWI, IJTI, PMI, Karangtaruna Kudus serta kampus IAIN Kudus.

Siti Yuriah, salah seorang warga Desa Bulung Cangkring mengakui sejak sebulan terakhir mengalami kesulitan air bersih.

"Air sumur di rumah debitnya memang berkurang. Meskipun demikian, masih ada airnya namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," ujarnya.

Beberapa waktu lalu, kata dia, dirinya bersama suami sempat meminta air ke warga yang masih memiliki stok air.

Kepala Desa Bulung Cangkring Muhammad Kusnan mengakui warga desanya memang mengalami kesulitan air bersih sejak akhir September 2019.

Beberapa warga, katanya, ada yang sudah berlangganan dengan PDAM Kudus, terutama yang sudah tersedia jaringan pipa PDAM.

Terkait bantuan air bersih, katanya, baru Dukuh Kalidoro Kidul yang sudah mendapatkan bantuan, sedangkan dukuh lainnya, termasuk Dukuh Mijen baru kali ini.

Mayoritas sumur warga, katanya, sudah tidak ada airnya, sedangkan yang masih ada airnya namun tidak banyak merupakan sumur bor dengan kedalaman 25 meteran. 

Baca juga: Pekalongan siapkan bantuan Rp200 juta untuk tangani kekeringan
Baca juga: Blora kekeringan, ACT Jateng dan BI guyur 192.000 liter air bersih