Menurut Panitia Penyelenggara Borobudur Marathon Lukminto Wibowo, tampilnya para pelari top Indonesia tersebut menambah kualitas dan tingkat persaingan pada even yang sudah berkelas dunia tersebut.
''Kami prediksikan Bormar kali ini lebih kompetitif. Informasi yang kami dengar, mereka (pelari elite nasional) akan memperbaiki personal best-nya atau catatan waktu terbaik pribadinya,'' kata Lukminto dalam siaran pers yang diterima di Semarang, Jumat (8/11).
Berdasarkan daftar peserta di panitia, Agus Prayogo yang meraih medali emas nomor 10.000 m dan perak maraton SEA Games 2017 akan turun di nomor half marathon (21, 0975 km). Dia akan bersaing dengan Welman D. Pasaribu (juara Yogya Marathon 2019), Ridwan, dan Lamek Yunias.
Sama seperti Agus, ratu lari Indonesia kelahiran Boja, Semarang, Triyaningsih juga turun di half marathon. Peraih emas enam kali beruntun nomor lari 10.000 m SEA Games sejak SEAG 2007 tersebut akan bersaing dengan Novita Andriyani, Afriana Paijo, Odekta Elvina, dan Pretty Sihite.
Di full marathon, Asma Bara yang pernah menjuarai TNI International Marathon di Lombok tahun 2018 siap menghadapi para pesaingnya antara lain Elisar Gamashi, Robi Syanturi, dan Eldak Kafolamu.
Di marathon putri, rivalitas bakal ketat karena Oliva Sadi bakal mendapat ancaman dari pesaingnya Yulianingsih dan Meri M Paijo.
Pengamanan lalu lintas
Sementara itu, Luki -- panggilan akrab Lukminto -- mengakui hal krusial yang terus mendapat perhatiannya adalah pengamanan dan pengaturan lalu lintas sekitar Candi Borobudur pada saat hari H pelaksanaan Borobudur Marathon.
''Mungkin bagi warga yang di sekitar Borobudur, tahu akan ada event lari. Bagaimana dengan rombongan wisatawan dari Yogyakarta atau Purworejo yang mau ke Borobudur? Kami tak ingin mereka kecelik. Pengaturan lalu lintas akan kami optimalkan pada saat hari H,'' katanya.
Ditandaskan dia, pekan depan timnya sudah terjun ke arena Borobudur untuk memaksimalkan pemberitahuan adanya lomba lari, khususnya ke terminal bus dan tempat-tempat umum.