Gara-gara curhat di status Whatsapp, mahasiswa UNS dipanggil pimpinan kampus
Kamis, 21 November 2019 19:49 WIB
Ilustrasi-Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Pihak UNS melakukan pemanggilan mahasiswa terkait kebijakan kampus. (ANTARA/Aris Wasita)
Solo (ANTARA) - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memanggil mahasiswa pembuat meme tentang tugas kampus yang dianggap memberatkan mahasiswa.
"Pemanggilan ini karena melihat dari status mahasiswa, karena statusnya tertulis maka pemanggilan juga kami lakukan secara tertulis," kata Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Pertanian UNS Agung Wibowo, di Solo, Kamis.
Ia meminta kepada semua pihak agar tidak menganggap luar biasa langkah pemanggilan tersebut karena upaya tersebut hanya sebagai pengingat dari orang tua kepada anak agar lebih menjaga sikap.
"Seperti hubungan antara bapak dan anak. Anak melakukan hal tidak bagus ya saya minta penjelasan. Ini untuk pembelajaran, bukan hal yang istimewa," katanya.
Mahasiswa bernama Galuh Fatwa Ammi Putri menuliskan status di aplikasi whatsapp seolah menyayangkan kebijakan fakultas yang meminta para mahasiswa membuat laporan praktikum dengan tulis tangan, padahal saat ini sudah memasuki era Revolusi Industri 4.0.
Terkait hal itu, dikatakannya, tidak semua laporan praktikum dibuat dengan cara ketik komputer, tetapi ada sebagian lagi harus ditulis tangan.
"Bahkan nanti mungkin kalau kita masuk ke Revolusi Industri 5.0 tetap sebagian ditulis tangan," katanya lagi.
Ia mengatakan jika mahasiswa ingin melakukan kritik tidak perlu dengan menuliskan status di media sosial, tetapi bisa langsung menyampaikan ke pihak fakultas.
"Sampaikan ke dosen, dekan. Matur (bicarakan, red) dengan baik," katanya.
Sementara itu, mengenai istilah "Fakultas Primitive" yang sempat ditulis oleh mahasiswa tersebut, ia juga menyayangkan karena itu tidak hanya menyinggung Fakultas Pertanian UNS, tetapi juga Fakultas Pertanian perguruan tinggi yang lain.
Disinggung mengenai sanksi yang akan diberikan pihak kampus kepada mahasiswa tersebut, pihaknya belum memberikan kepastian.
"Yang jelas saya mau minta keterangan mahasiswa itu dulu, apakah dia menulis dalam keadaan sadar atau tidak. Kalau sanksi belum kami pikirkan," katanya pula.
"Pemanggilan ini karena melihat dari status mahasiswa, karena statusnya tertulis maka pemanggilan juga kami lakukan secara tertulis," kata Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Pertanian UNS Agung Wibowo, di Solo, Kamis.
Ia meminta kepada semua pihak agar tidak menganggap luar biasa langkah pemanggilan tersebut karena upaya tersebut hanya sebagai pengingat dari orang tua kepada anak agar lebih menjaga sikap.
"Seperti hubungan antara bapak dan anak. Anak melakukan hal tidak bagus ya saya minta penjelasan. Ini untuk pembelajaran, bukan hal yang istimewa," katanya.
Mahasiswa bernama Galuh Fatwa Ammi Putri menuliskan status di aplikasi whatsapp seolah menyayangkan kebijakan fakultas yang meminta para mahasiswa membuat laporan praktikum dengan tulis tangan, padahal saat ini sudah memasuki era Revolusi Industri 4.0.
Terkait hal itu, dikatakannya, tidak semua laporan praktikum dibuat dengan cara ketik komputer, tetapi ada sebagian lagi harus ditulis tangan.
"Bahkan nanti mungkin kalau kita masuk ke Revolusi Industri 5.0 tetap sebagian ditulis tangan," katanya lagi.
Ia mengatakan jika mahasiswa ingin melakukan kritik tidak perlu dengan menuliskan status di media sosial, tetapi bisa langsung menyampaikan ke pihak fakultas.
"Sampaikan ke dosen, dekan. Matur (bicarakan, red) dengan baik," katanya.
Sementara itu, mengenai istilah "Fakultas Primitive" yang sempat ditulis oleh mahasiswa tersebut, ia juga menyayangkan karena itu tidak hanya menyinggung Fakultas Pertanian UNS, tetapi juga Fakultas Pertanian perguruan tinggi yang lain.
Disinggung mengenai sanksi yang akan diberikan pihak kampus kepada mahasiswa tersebut, pihaknya belum memberikan kepastian.
"Yang jelas saya mau minta keterangan mahasiswa itu dulu, apakah dia menulis dalam keadaan sadar atau tidak. Kalau sanksi belum kami pikirkan," katanya pula.
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Gibran dipanggil DPP PDIP usai bertemu Prabowo, pastikan tidak pindah partai
20 May 2023 19:25 WIB, 2023
Ketua KPK Mengaku belum Terima Laporan Pemanggilan Dirdik oleh Pansus
29 August 2017 14:56 WIB, 2017
Farhat Abbas Heran Pemanggilan dirinya untuk Diperiksa sebagai Saksi oleh KPK
26 April 2017 13:20 WIB, 2017
Pengacara Ahok: Pemanggilan Ketua MUI akan Jelaskan Lahirnya Sikap Keagamaan
31 January 2017 11:12 WIB, 2017
Saksi Dugaan Korupsi Bansos, Sylviana Murni Janji Ikuti Aturan Pemanggilan Bareskrim
20 January 2017 7:23 WIB, 2017
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Raih predikat "Unggul", UIN Walisongo bertekad wujudkan pendidikan bermutu
14 November 2024 14:15 WIB