Solo (ANTARA) - PT PLN (Persero) berupaya mengenalkan "electrifying lifestyle" kepada generasi muda, salah satunya melalui kegiatan membatik menggunakan canting listrik yang diikuti para siswa SMA Negeri 1 Surakarta.

"Melalui kegiatan ini kami ingin mengenalkan para siswa pada 'electrifying lifestyle' atau gaya hidup baru dengan menggunakan peralatan serba elektrik yang bebas emisi dan ramah lingkungan," kata Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surakarta Ari Prasetyo Nugroho di Solo, Selasa.

Ia mengatakan dipilihnya kegiatan membatik menggunakan canting listrik tersebut sejalan dengan prinsip "Nguri-uri Budaya Jawa".

"'Nguri-uri' dalam frase Jawa sering dikaitkan dengan merawat tradisi atau segala bentuk kebudayaan Jawa. Acara ini dilaksanakan dengan tujuan menjaga warisan leluhur yang dikemas dalam tata cara dan nilai-nilai Jawa," katanya.

Terkait kegiatan tersebut, Kepala SMA Negeri 1 Surakarta Harminingsih mengapresiasinya.

"Ini dilakukan bersamaan dengan peringatan Hari Ulang Tahun SMAN 1 Surakarta. Kami tentu mengapresiasi karena ini merupakan bentuk dukungan kepada kami dalam melakukan kegiatan belajar mengajar," katanya.

Salah satu siswa kelas X MIPA 1, Regina Vanesa (16) yang mengikuti kegiatan tersebut, mengaku antusias.

"Ini pertama kalinya saya mencoba membatik menggunakan canting listrik, ini jadi pengalaman baru bagi saya," katanya.

Menurut dia, membatik menggunakan canting listrik lebih simpel daripada canting konvensional.

Selain itu, katanya, lebih efisien karena tidak perlu menggunakan kompor dan wajan untuk memanaskan lilin batik.

Pada kesempatan itu, PLN memberikan beberapa canting listrik sebagai bantuan untuk menunjang kegiatan siswa. PLN juga ikut membantu merenovasi kantin SMA Negeri 1 Surakarta serta memberikan empat kompor induksi untuk keperluan operasional.