Jonatan kalah dalam rubber game 14-21, 21-10, 12-21 di Istora Senayan Jakarta, Jumat.
"Tadi mainnya kurang puas karena tidak bisa mengatasi kondisi di lapangan, anginnya berbeda dengan yang kemarin. Selain itu Anders tidak bisa saya bawa masuk ke strategi yang sudah saya siapkan," kata Jonatan dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Jojo menceritakan bahwa Anders sulit ditaklukan karena punya strategi permainan cepat. Sementara Jonatan ingin membawa Anders dalam permainan reli panjang sebelum ia lakukan serangan untuk mencetak angka.
Bermain santai
Masuk di gim kedua, Antonsen lebih bermain dengan santai dan melepas semua kendali yang sebelumnya ia patenkan di gim pertama. Antonsen pun lebih memilih melepas pukulan daripada meladeni reli yang disuguhkan Jonatan.
"Mungkin Anders tipenya mau cepat matiin lawan, Tadi saya mau coba tarik dengan permainan (reli) lama tapi dia masih melawan dan tidak masuk ke strategi saya," kata pemenang medali emas Asian Games 2018 itu.
Masuk gim penentu, Antonsen kembali bermain maksimal dan menciptakan kendali atas Jonatan.
"Dia habis-habisan mainnya, dan dia siapnya di gim ketiga. Posisi lapangan bagian dia juga menguntungkan. Saya tadi maunya menempel poinnya supaya tidak tertinggal terlalu jauh, tapi dia mainnya lebih nyaman, padahal kuncinya ada di gim ketiga."
"Kesulitannya kalau saya serang, dia sudah siap pertahanannya, tidak gampang dimatikan. Bahkan dari bertahan dia bisa balik menyerang," tutur Jonatan.
Baca juga: Bermain agresif, Jojo bungkam Wang ke perempat final Indonesia Masters