Antisipasi virus korona, Bandara Ahmad Yani pasang pemindai suhu tubuh
Kamis, 23 Januari 2020 11:21 WIB
Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Semarang pada Kamis (23/1) memantau suhu tubuh penumpang dari luar negeri yang tiba di Bandara Internasional Jenderal Besar Ahmad Yani Semarang menggunakan alat pemindai suhu tubuh dalam upaya mencegah penyebaran virus Corona. (ANTARA/Wisnu Adhi)
Semarang, Jawa Tengah (ANTARA) - Kantor Kesehatan Pelabuhan Semarang memantau kedatangan penumpang dari luar negeri untuk mengantisipasi penyebaran virus korona baru (novel Coronavirus/nCov), yang belakangan menimbulkan wabah penyakit serupa pneumonia berat di sebagian wilayah China.
Alat pemindai suhu tubuh dipasang di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional Jenderal Besar Ahmad Yani Semarang untuk mendeteksi penumpang dari luar negeri yang kemungkinan terinfeksi virus.
Pada Kamis, 158 penumpang pesawat Maskapai Air Asia AK 328 dari Kualalumpur satu per satu melewati alat pemindai suhu tubuh di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional Jenderal Besar Ahmad Yani Semarang sebelum menjalani pemeriksaan di bagian imigrasi bandara.
Baca juga: Wabah virus korona mengglobal, transportasi umum Wuhan ditutup
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Semarang Dokter Ariyanti mengatakan bahwa pemindaian suhu tubuh dilakukan pada penumpang yang datang dari negara seperti Malaysia, Singapura, dan China dalam upaya mencegah penyebaran virus korona baru.
"Tiap penumpang yang datang akan kita awasi suhu tubuhnya melalui thermal scanner, jika ada seseorang yang suhunya 38 derajat Celcius atau terindikasi demam, maka akan kita tindak lanjuti dengan membawa ke ruang isolasi yang sudah disediakan," katanya.
Pengawasan kesehatan penumpang dilakukan di seluruh wilayah kerja KKP Semarang, yang meliputi Bandara Internasional Jenderal Besar Ahmad Yani, Bandara Internasional Adi Soemarmo, dan Pelabuhan Tanjung Emas.
"Akan kita periksa dan observasi, serta bisa dirujuk ke rumah sakit jika ada indikasi yang bersangkutan menderita penyakit menular," kata Ariyanti.
"Dari pemeriksaan dan pengawasan yang kami lakukan tadi, semua suhu tubuh penumpang normal," katanya.
Selain menjalankan pemeriksaan dan observasi, KKP Semarang memberikan Kartu Kewaspadaan Kesehatan yang berisi informasi mengenai kondisi umum kesehatan penumpang dan riwayat perjalanan penumpang.
Alat pemindai suhu tubuh dipasang di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional Jenderal Besar Ahmad Yani Semarang untuk mendeteksi penumpang dari luar negeri yang kemungkinan terinfeksi virus.
Pada Kamis, 158 penumpang pesawat Maskapai Air Asia AK 328 dari Kualalumpur satu per satu melewati alat pemindai suhu tubuh di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional Jenderal Besar Ahmad Yani Semarang sebelum menjalani pemeriksaan di bagian imigrasi bandara.
Baca juga: Wabah virus korona mengglobal, transportasi umum Wuhan ditutup
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Semarang Dokter Ariyanti mengatakan bahwa pemindaian suhu tubuh dilakukan pada penumpang yang datang dari negara seperti Malaysia, Singapura, dan China dalam upaya mencegah penyebaran virus korona baru.
"Tiap penumpang yang datang akan kita awasi suhu tubuhnya melalui thermal scanner, jika ada seseorang yang suhunya 38 derajat Celcius atau terindikasi demam, maka akan kita tindak lanjuti dengan membawa ke ruang isolasi yang sudah disediakan," katanya.
Pengawasan kesehatan penumpang dilakukan di seluruh wilayah kerja KKP Semarang, yang meliputi Bandara Internasional Jenderal Besar Ahmad Yani, Bandara Internasional Adi Soemarmo, dan Pelabuhan Tanjung Emas.
"Akan kita periksa dan observasi, serta bisa dirujuk ke rumah sakit jika ada indikasi yang bersangkutan menderita penyakit menular," kata Ariyanti.
"Dari pemeriksaan dan pengawasan yang kami lakukan tadi, semua suhu tubuh penumpang normal," katanya.
Selain menjalankan pemeriksaan dan observasi, KKP Semarang memberikan Kartu Kewaspadaan Kesehatan yang berisi informasi mengenai kondisi umum kesehatan penumpang dan riwayat perjalanan penumpang.
Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024