Jakarta (ANTARA) - Sprinter Indonesia Lalu Muhammad Zohri terancam tidak akan menjajal laga uji coba di luar negeri sebelum berlaga di Olimpiade 2020 Tokyo, sebagai imbas wabah virus corona yang telah menyebar ke beberapa negara.

Pelatih kepala lari jarak pendek Eni Nuraeni mengungkapkan PB PASI belum menemukan turnamen pengganti bagi Zohri.

“Ini karena suasananya begini, ke tempat yang lain belum pasti juga. Virus (corona) sudah menyebar kemana-mana. Sepertinya tidak dibolehkan juga keluar (negeri) jadi kita tes internal saja,” ungkap Eni yang dihubungi di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Kejuaraan Asia Atletik di China dibatalkan akibat wabah virus corona

Pada awalnya, Zohri berencana mengikuti setidaknya dua kejuaraan atletik indoor yang berlangsung pada Februari dan Maret sebelum tampil di Olimpiade.

Kejuaraan pertama adalah 9th Asian Indoor Championships pada 12-13 Februari di Hangzhou, kemudian diikuti dengan 2020 World Athletics Indoor Tour di Nanjing, China pada 13-15 Maret.

Namun, ajang Asian Indoor Championships itu terpaksa dibatalkan di tengah kekhawatiran munculnya virus corona di Wuhan, China yang kini telah menyebar hampir ke 14 negara.

Baca juga: Zohri ke China sebagai persiapan jelang Olimpiade 2020

Sementara untuk World Athletics Indoor Tour di Nanjing, China, PB PASI masih menunggu kepastian dan pertimbangan dari pihak Federasi Atletik Internasional (IAAF).

PB PASI pun, menurut Eni, kebingungan mencarikan kejuaraan lain untuk Zohri. Padahal, laga uji coba tersebut dinilainya sangat penting sebagai ajang melatih mental sebelum turun di Olimpiade nanti.

“Masih butuh (kejuaraan). Kami sedang menggodok mental dia agar tidak grogi ketemu juara-juara dunia itu. Fokus mental dan peningkatan penguatan juga semenjak dia cedera,” kata Eni.

Baca juga: Menanti kejutan baru Lalu Muhammad Zohri

“Rugi juga (tidak ikut kejuaraan) karena jarang ketemu dengan pelari internasional untuk membina mentalnya,” katanya lagi.

Jumlah korban virus corona terus meningkat hanya dalam hitungan hari. Hingga Rabu, tercatat hampir 6.000 orang terkonfirmasi terjangkit virus tersebut, sedangkan jumlah korban meninggal meningkat menjadi 132 orang.