Jakarta (ANTARA) - Jurgen Klinsmann tidak akan lagi berperan dalam dewan pengawas Hertha Berlin setelah pemodal utama klub ini, Lars Windhorst, menyebut cara keluar Klinsmann dari jabatan pelatih sebagai hal yang tak bisa diterima.
Mantan pelatih timnas AS itu menjadi pelatih sementara Hertha November silam yang kurang dari satu bulan ditunjuk masuk dewan pengawas oleh Windhorst yang menginginkan kepakaran sepak bola bag investasi sebesar 224 juta euro yang dia benamkan ke klub ini.
Baca juga: Hanya tahan 3 bulan, Klinsmann mundur latih Hertha Berlin
Setelah 48 jam masa penuh guncangan sejak Klinsmann mengumumkan mundur di Facebook, Windhorst berkata dalam jumpa mpers Kamis waktu setempat bahwa mantan pelatih Bayern Muenchen itu tidak akan kembali ke posisi dewan pengawas.
"Saya menyesali Jurgen Klinsmann tiba-tiba meninggalkan kami. Saya sudah berbicara dengan dia lewat telepon dan dia meminta maaf atas hal itu. Dia sangat menyesal," kata Windhorst dalam laman ESPN. "Namun yang menyedihkan cara dia pergi, dia tidak akan kembali ke dewan pengawas. Cara dia pergi tak bisa diterima."
Sang pengusaha menambahkan bahwa menyesal atas nama klub dan Klinsmann tak bisa menyepakati kemitraan jangka panjang. "Juga karena sponsor kami."
Windhorst terus mempersoalkan cara Klinsmaan mundur dengan berkata, "Anda boleh saja melakukan hal itu sebagai remaja, tetapi tidak di dunia bisnis. Namanya sudah menginternasional. Dan kami sudah hampir mendaratkan sponsor-sponsor baru."
Pada Rabu, Klinsmann tumpah ke Facebook untuk mengisyaratkan persaingannya dengan eksekutif olah raga Michael Preetz mengenai tanggung jawab pelatih. Klinsmann ingin diberi kuasa lebih besar ketika dia membahas kontrak jangka panjang sebagai pelatih Hertha dan Preetz tak mau memberikannya.
Klinsmann juga mengungkapkan bahwa dia tidak menandatangani satu kontrak dalam 76 hari d Hertha. Keesokan harinya Presiden Hertha Werner Gegenbauer membantahnya dengan berkata, "Kami sudah punya kesepakatan lisan sejak 27 November dan sebuah kontrak pelatih kepala sejak 2 Desember."