"Keluarga itu terdiri dari suaminya, Basri Abdul Latif (45), istrinya, Ela (35), kemudian dua orang anaknya Esa (6) dan Efan 5," ujar Ketua Tagana Kabupaten Bogor, Taufik kepada ANTARA di lokasi.
Keempatnya ditemukan dalam kondisi tertimbun puing di kasur pada pukul 07.00 WIB oleh adik Basri, Dedi (32) yang rumahnya bersebelahan. Menurutnya, pada pukul 03.00 WIB, warga setempat sempat mendengar gemuruh dan jeritan sepintas, dibarengi dengan suara hujan deras.
Setelah dievakuasi dari kamar tidur, keempatnya lantas dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi, Kabupaten Bogor, dan dipastikan meninggal dunia. Kemudian, jenazahnya langsung dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Cibolang, khusus jenazah Ela dimakamkan di Tempat Pemakaman Teluk Pinang, Ciawi.
Baca juga: Tanah longsor di Wonosobo, satu tewas
Baca juga: Magelang diguyur hujan lama, dua kecamatan dilanda longsor
"Istrinya, Ela sedang mengandung dua bulan, dimakamkan di Teluk Pinang dekat rumah keluarganya," kata Taufik.
Hasil pemeriksaan sementara di tempat kejadian perkara (TKP), rumah dua lantai yang baru selesai direnovasi itu ambruk pada dinding atas kamar sebelah bawah. Dindingnya roboh tertekan air hujan yang membendung.
Sementara itu, sepupu Basri Abdul Latif, Neneng Haryani (50) menyatakan rumah tersebut pada malam itu dihuni oleh lima orang. Satu orang lainnya, yaitu Titiek Novia (24), anak Basri Abdul Latif dari istri pertamanya.
"Novia tidur di kamar atas, kebetulan baru pulang kerjanya malam banget. Jadi saat ditemukan jam 07.00 WIB itu Novia masih tidur di kamar atas," kata Neneng.
Ia mengatakan hari ini Basri sekeluarga berniat melakukan pengajian dalam rangka renovasi rumah yang baru rampung. Dirinya kaget pada kejadian yang tak disangka-sangka tersebut.*
Baca juga: Banjir di Pekalongan, satu orang meninggal dan 818 orang mengungsi
Baca juga: Diguyur hujan semalaman, SMPN 34 Semarang terendam banjir
Baca juga: Pemkot Pekalongan tetapkan tanggap darurat banjir selama sepekan