Kudus (ANTARA) - Total klaim asuransi untuk puluhan hektare areal tanaman padi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang mengalami puso akibat terdampak banjir maupun serangan hama pada  2020 mencapai Rp587,93 juta, kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Catur Sulistyanto.

"Dari total klaim sebesar itu, yang terbayar sebesar Rp369,36 juta, sedangkan sebesar Rp218,57 juta masih menunggu pencairan," ujarnya di Kudus, Jumat.

Ia mengungkapkan sawah yang mendapatkan pembayaran asuransi karena sawahnya mengalami puso diikutkan program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

Ketika sawahnya mengalami puso kemudian setelah dilakukan pengecekan dinilai memenuhi syarat pengajuan klaim, selanjutnya petani mendapatkan pembayaran.

Dari total klaim sebesar Rp587,93 juta, lahan yang diajukan mendapatkan klaim sebesar 97,53 hektare yang dimiliki ratusan petani.

Lahan yang mengalami puso tersebut, berasal dari beberapa kecamatan di Kabupaten Kudus, di antaranya dari Kecamatan Undaan, Jekulo, Jati, Kaliwungu, dan Mejobo.

Program AUTP dari pemerintah dianggap sangat bermanfaat untuk kelanjutan usaha petani.

Besarnya biaya premi yang harus dibayarkan petani sebesar Rp36.000 atau 20 persen dari nilai premi normal sebesar Rp180.000 per hektare per musim tanam karena disubsidi oleh pemerintah.

Sementara itu klaim asuransi yang dibayarkan kepada petani yang tanaman padinya mengalami kerusakan akibat serangan hama atau banjir bisa mencapai Rp6 juta per hektare.

Nilai klaim tersebut merupakan ketentuan dari pusat yang dipastikan sudah mempertimbangkan biaya tanam. 

Baca juga: Banjir Kudus, 112 hektare tanaman padi puso

Baca juga: 154 hektare lahan puso kena banjir, Pemprov Jateng siapkan asuransi