Jakarta (ANTARA) - Celtic dinobatkan sebagai juara Liga Skotlandia setelah Liga Sepak Bola Skotlandia (SPFL) memutuskan menghentikan kompetisi musim 2019/20 karena pandemi virus corona.

Gelar tersebut menjadi gelar liga kesembilan secara beruntun mereka. Saat liga dihentikan dengan delapan laga tersisa, skuat asuhan Neil Lennon itu berada di puncak klasemen dengan koleksi 80 poin, unggul 13 poin dari Rangers di posisi kedua.

Kepala Eksekutif Celtic, Peter Lawwell tak menampik bahwa pihaknya tak menginginkan dan tak cukup puas dengan gelar juara yang diraihnya. Namun ia mengaku timnya layak meraih titel tersebut.

"Tentu saja ini memalukan karena kami tidak dapat mempersembahkan ini di depan para penggemar kami," ujar Lawwell sebagaimana dikutip AFP, Senin.

"Kami mempersembahkan gelar ini untuk semua orang yang telah peduli dan semua orang yang terkena dampak saat masa sulit seperti ini," katanya menambahkan.

Sebelumnya pada Jumat (15/5), klub-klub Liga Utama Skotlandia telah sepakat bahwa menyelesaikan kompetisi musim ini bukanlah pilihan yang realistis.

"Setelah berkonsultasi dengan 12 klub, Dewan SPFL sudah memutuskan bahwa Liga Utama 2019/20 diakhiri," demikian pernyataan liga.

Dengan diakhirinya liga, SPFL bisa membayarkan uang hadiah kepada klub berdasarkan posisi akhir klasemen mereka.

"Keputusan ini memungkinkan kami membayar sekitar 7 juta pounds untuk membantu klub agar bisa tetap bertahan di masa sulit ini," ujar Kepala Eksekutif SPFL Neil Doncaster.

Dengan dihentikannya kompetisi, maka Glasgow Rangers, Motherwell, dan Aberden yang berada di empat besar dipastikan bermain di Liga Europa.

Baca juga: Kapten Celtic ingin menangi gelar liga di atas lapangan hijau