“Data sejak kemarin (15/7) pukul 12.00 WIB hingga hari ini diperoleh berdasarkan pemeriksaan terhadap 23.947 spesimen,” kata Yurianto dalam jumpa pers di Graha BNPB yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan secara kumulatif, pemerintah telah melakukan pemeriksaan usapan rongga mulut dengan berbagai jenis spesimen mencapai 1.146.794 spesimen, baik itu menggunakan metode real time polymerase chain reaction (RT-PCR) ataupun tes cepat molekuler (TCM).
“Dari pemeriksaan spesimen diperoleh jumlah kasus positif 1.574 orang hari ini, sehingga akumulasi keseluruhan kasus menjadi 81.668 orang,” ujar dia.
Untuk pasien yang meninggal tercatat sebanyak 3.873 orang atau meningkat 76 orang dari hari sebelumnya. Kemudian pemantauan terhadap kasus suspek ialah sebanyak 46.727 orang.
Ia merinci terkait sebaran dari penambahan kasus positif hari ini, di antaranya dari DKI Jakarta melaporkan 312 kasus baru dan 134 sembuh, Jawa Tengah 214 kasus baru dan 80 sembuh dan Jawa Timur 179 kasus baru dan 444 sembuh.
Kemudian, Sulawesi Selatan melaporkan 178 kasus baru dengan 211 sembuh, Kalimantan Selatan melaporkan penambahan kasus 133 orang dan 66 sembuh serta Bali dengan 112 kasus baru dan 106 sembuh.
Secara keseluruhan, ada 17 provinsi yang hari ini melaporkan penambahan kasus baru di bawah 10 orang. Bahkan, ada enam provinsi melaporkan tidak ada penambahan kasus positif baru.
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 bertambah 947 jadi 37.636
Keenam provinsi tanpa ada tambahan kasus baru tersebut, di antaranya Bangka Belitung melaporkan tidak ada kasus baru dan 17 sembuh, Kalimantan Utara tidak ada kasus baru dan penambahan satu sembuh dan Kepulauan Riau tidak ada kasus baru dan melaporkan enam sembuh.
Baca juga: 4.023 pasien RSD Wisma Atlet sembuh COVID-19
Kemudian, Jambi, Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Timur juga melaporkan tidak ada kasus baru serta tidak ada penambahan kasus sembuh.
Yurianto mengatakan 34 provinsi di Indonesia sudah terpapar COVID-19, sedangkan kabupaten dan kota yang terdampak sebanyak 46. Jumlah ini meningkat dua daerah dari hari sebelumnya.
Baca juga: Kasus baru positif COVID-19 turun drastis dibanding kemarin
Secara umum, ia mengatakan kasus yang diperoleh akhir-akhir ini cukup signifikan, terutama pada kelompok konfirmasi positif tanpa gejala. Hal itu dimaknai bahwa bisa menurunkan angka hunian rumah sakit serta berkontribusi terhadap penurunan kasus meninggal.
"Namun ini juga menjadi kewaspadaan kita bahwa mereka harus melaksanakan isolasi dengan ketat, jika tidak akan menjadi sumber penularan di tengah-tengah kita," ujarnya.