Semarang (ANTARA) - Di tengah situasi adaptasi kehidupan baru pandemi COVID-19, lomba lari Borobudur Marathon (BorMar) tahun 2020 tetap digelar di Taman Lumbini, Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, pada 15 November 2020.

Menurut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, BorMar 2020 dengan tema "Rhythm of Soul" berkonsep hybrid yaitu dibagi menjadi dua kategori, elite race (30-40 pelari undangan di Borobudur) dan  virtual edition, diikuti masyarakat umum yang bebas berlari di mana saja.

''Semula kami dihadapkan dua pilihan, antara ya atau tidak untuk menggelar Borobudur Marathon karena pandemi COVID-19 tapi setelah berdiskusi panjang dengan panitia termasuk PB PASI, akhirnya kami optimistis, event ini tetap digelar dengan protokol kesehatan yang ketat. Pandemi tak membuat kami menyerah, kami bisa dan Jateng akan terus berlari,'' kata Gubernur saat meluncurkan BorMar 2020 di Puri Gedeh Semarang, Selasa (8/9).

Baca juga: Dampak pandemi, Borobudur Marathon 2020 dilakukan dalam dua model
Baca juga: Tour de Borobudur jadi ajang kampanye kesehatan dan adaptasi kebiasaan baru

Hadir dalam kesempatan itu Dirut Bank Jateng Supriyatno, Ketua Yayasan Borobudur Marathon Liem Chie An, dan Kepala Disporapar Jateng Sinoeng Noegroho Rachmadi.

Ditandaskan Gubernur, pandemi justru memunculkan ide brilian bagi penyelenggaraan BorMar, dengan cara-cara baru, misalnya, konsep virtual.

Ini, kata Ganjar, artinya kreativitas, semangat, dan optimisme tetap ada di Jateng. Harapannya tentu akan menjadi contoh bagi negara lain yang sebelumnya telah membatalkan atau mengundurkan lomba lari akibat pandemi.

Pariwisata Jateng

Supriyatno mengatakan bahwa Bank Jateng tetap berkomitmen mendukung lomba lari yang telah memasuki tahun keempat. Diakuinya, BorMar kali ini tentu berbeda dari sisi ekonomi, karena tahun lalu diikuti minimal 10.000 orang.

''Namun kami tahun ini lebih mendukung pada semangat kreativitas dan pantang menyerah tadi. Kegiatan mendukung UMKM seperti Pawone Borobudur Marathon tetap ada. Dan ingat patch finisher (medali) untuk pelari virtual nantinya dibuat oleh warga Magelang,'' jelasnya.

Insiator lomba Liem Chie An juga mengungkapkan rasa optimismenya BorMar kali ini kembali menggugah semangat berlari warga Magelang, dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Selain itu, masih mencetuskan kontribusi bagi pariwisata Jateng.

 ''Jauh hari, banyak orang bertanya ke saya, ada marathon lagi nggak nih di Borobudur? Artinya, antusiasme berlari masih sangat tinggi. Dan, setelah peluncuran ini, saya yakin Borobudur Marathon tetap ada,'' tambahnya.

Baca juga: Selebritis dan pehobi sepeda ramaikan start keempat Tour de Borobudur

Manfaat

Sekjen PB Tigor Tanjung menyebutkan ada tiga manfaat yang diperoleh dengan tetap digulirkannya BorMar yang sebelumnya telah direkomendasi PB PASI.

Pertama, membuka gaung kompetisi di mata internasional meskipun dengan konsep virtual. Kedua, memberikan kesempatan pelari di Indonesia untuk menjajal kemampuannya setelah hampir setahun ini tak mengikuti kompetisi.

''Kami memang telah membatalkan atau mengundurkan jadwal kompetisi di semua lomba lari Tanah Air. Pelari sekelas Muhammad Zohri yang sudah lolos Olimpiade pun, tak bisa berlari tahun ini,'' kata Tigor.

Keuntungan ketiga adalah memberikan ide bagi PASI untuk membuat regulasi lari di masa pandemi.  Pihaknya memang telah menyeleksi para pelari yang turun di BorMar, salah satu kriterianya pada hasil kualifikasi PON.

Pelaksana BorMar 2020 Budhi Sarwiadi menjelaskan jarak pada Borobudur Maratahon 2020 tidak ada perubahan.

Tiga kategori utama BorMar  yakni Marathon, Half Marathon, dan 10K. Adapun satu kategori tambahan yakni Friendship dengan jarak lari 3,8 km.

Untuk kelas elite race dilaksanakan sehari dan pelari dikarantina penuh serta dites bebas COVID-19 saat datang dan pulang.

Adapun waktu pelaksanaan untuk pelari virtual adalah 15-30 November 2020. ''Artinya peserta bebas mencicil jarak tempuhnya. Misalnya, dia ikut marathon yang 42,195 km, dia bisa sehari 10 km, hari berikutnya 10 km sampai finis, kami beri waktu 2 minggu. Kami akan memantaunya. Kalau mampu bisa saja dia menyelesaikan marathon dalam sehari,'' katanya.(LHP)

Baca juga: Jelajah Borobudur, strategi Bank Jateng bangkitkan UMKM di Borobudur