Solo (ANTARA) - Salah satu lokasi perbelanjaan di Surakarta "Solo Grand Mal" (SGM) mengandalkan pusat jajan untuk mendongkrak kunjungan yang hingga saat ini masih rendah akibat pembatasan usia pengunjung selama pandemi COVID-19.

"Saat ini termasuk sepi, tetapi untungnya di SGM kami ada 'foodcourt' walaupun tidak seramai sebelumnya," kata perwakilan Public Relation SGM Ni Wayan Ratrina di sela peluncuran menu baru tenant Ayam Keprabon di Solo, Rabu.

Ia mengatakan sesuai dengan peraturan Wali Kota Surakarta, hingga saat ini untuk anak usia di bawah 15 tahun, lanjut usia, dan ibu hamil masih dilarang memasuki mal untuk meminimalisasi penyebaran wabah COVID-19.

"Ini sangat mempengaruhi, banyak 'long weekend' yang terlewatkan. Untuk saat ini jumlah pengunjung baik di hari normal maupun hari libur hanya di kisaran 10.000 pengunjung/hari. Padahal, biasanya bisa dua kali lipat," katanya.

Baca juga: PKL Diminta Perhatikan Kualitas Menu Makanan

Sementara itu, meski mengandalkan pusat jajan, pihaknya berupaya untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, salah satunya dari sisi jaga jarak. Ia mengatakan selama berlangsungnya pandemi COVID-19 ini dilakukan pengurangan kapasitas.

"Jika biasanya kami sediakan sampai 500 kursi, untuk saat ini hanya 300. Tetapi kondisi ini lebih baik jika dibandingkan dengan awal COVID-19," katanya.

Terkait hal itu, Manajer Area Solo Ayam Keprabon Felix Liyanto mengatakan pihak manajemen berupaya terus melakukan inovasi untuk tetap mempertahankan daya beli masyarakat, salah satunya memperbanyak jenis menu.

"Usia kami (Ayam Keprabon) sudah lima tahun, kalau menunya ayam geprek terus kan orang akan bosan. Jadi seiring dengan pertumbuhan penduduk, kami berupaya ciptakan menu baru, yaitu sushi," katanya.

Pada menu tersebut, dikatakannya, manajemen tetap mengusung menu ayam geprek namun dikemas layaknya sushi lengkap dengan lapisan nori atau rumput laut kering.

Mengenai penjualan selama pandemi COVID-19, diakuinya, terjadi penurunan. Ia mengatakan penurunan penjualan mulai terasa sejak bulan April.

"Oleh karena itu, kami ciptakan tren baru. Harapannya penjualan bisa melonjak lagi," katanya.

Baca juga: Pemkot-Polresta Pekalongan canangkan Wisata Kuliner Siaga Candi
Baca juga: Kota Surakarta bantu korban PHK rintis usaha