Infantino melakukan kunjungan ke Washington guna membicarakan rencana pembangunan markas besar FIFA di AS agar lebih mudah dalam meninjau segala persiapan menjelang kompetisi sepak bola akbar tersebut.
“Presiden Infantino mengucapkan terima kasih kepada Presiden Trump atas komitmennya untuk menyukseskan Piala Dunia 2026. Keterlibatan Presiden Trump dalam Piala Dunia itu akan menjadi titik cerah bagi sepak bola di AS,” kata FIFA dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters, Kamis.
Baca juga: Seleksi venue Piala Dunia 2026 tertunda COVID-19
Selain Presiden Trump, Infantino juga mengunjungi Jaksa Agung AS William Barr dan memberikan apresiasi atas seluruh upayanya dalam memberantas korupsi di dunia sepak bola.
Pada 2015, belasan pejabat sepak bola di AS, terutama yang berasal dari Amerika Latin dan Karibia, didakwa atas tuduhan korupsi dan tercatat sebagai skandal korupsi FIFA terbesar sepanjang sejarah. Sebagian dari mereka pun telah dipenjara.
“Sejak saya terpilih sebagai Presiden FIFA, kami terus berjuang memberantas praktik-praktik yang menodai reputasi FIFA di masa lalu. Di Swiss, seluruh pengacara FIFA rutin berkontak dengan jaksa dan para penegak hukum lainnya kapan pun mereka dibutuhkan,” ungkap Infantino.
“Dengan cara begitu, saya yakin sepenuhnya bahwa kredibilitas dan reputasi FIFA terus diperbaiki sampai pada level tertinggi,” tambah dia.
Sementara itu, Infantino sendiri adalah subjek dalam proses pidana di negara asalnya Swiss terkait pertemuannya terdahulu dengan mantan Jaksa Agung Swiss Michael Lauber. Namun Lauber dan Infantino menyangkal adanya pelanggaran dalam pertemuan tersebut.
Baca juga: Komisi Etik FIFA hentikan penyelidikan terhadap kasus Infantino
Baca juga: FIFA sebut Swiss tak punya alasan selidiki Infantino