"Indonesia kehilangan tokoh pendidikan dan sosok yang sangat konsisten membina umat," kata Menag dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan KH Syukri merupakan teladan dan almarhum meninggalkan warisan, yaitu para santri Gontor yang saat ini banyak berkiprah dalam berbagai bidang. Mereka adalah generasi penerus yang diharapkan dapat meneruskan nilai perjuangan almarhum.
Baca juga: Pimpinan Gontor tutup usia, civitas mohon doa husnul khatimah
Baca juga: Pimpinan Pondok Gontor KH Abdullah Syukri Zarkasyi wafat
Menag berhalangan hadir dalam pemakaman almarhum. Namun, Menag sudah meminta Kakanwil Kemenag Jawa Timur untuk bisa hadir mewakilinya.
"Legacy almarhum sangat banyak. Alumni Gontor yang berkhidmah di berbagai bidang adalah bukti nyata keberhasilan perjuangannya. Saya berharap generasi muda bisa belajar dari kearifan dan keistiqamahan beliau," kata Menag.
Baca juga: Khofifah doakan KH Abdullah Syukri "husnul khotimah"
Baca juga: 86 santri Gontor sembuh COVID-19, dipulangkan ke pondok
KH Syukri meninggal pada Rabu (21/10) pukul 15.50 WIB di Gontor, Ponorogo. Menag Fachrul menyampaikan duka mendalam dan belasungkawa.
"Rasa duka ini makin dalam seiring wafatnya sejumlah tokoh dan pengasuh pesantren dalam beberapa bulan terakhir ini," ungkap Menag.
Editor: Endang Sukarelawati